Suara.com - Wabah kolera di Yaman disebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai wabah kolera terburuk di dunia. Data WHO menyebut sekitar 10.000 kasus kolera baru terjadi setiap minggu.
Peningkatan ini dirasa mengkhawatirkan, mengingat kolera merupakan penyakit yang bisa membunuh anak-anak dalam waktu hitungan jam setelah terjadinya infeksi. Data total bulan September 2018 menunjukkan ada lebih dari 185 ribu pasien kolera, dengan 196 di antaranya meninggal dunia.
"Kami sudah mengantisipasi kenaikan jumlah kasus kolera di Yaman sejak bulan Juni. Namun peningkatan dalam waktu 3 minggu terakhir ini terjadi begitu cepat dan mengkhawatirkan," ujar Tarik Jasarevic, juru bicara WHO, dikutip dari Reuters.
Wabah kolera pertama kali menyerang Yaman pada April 2017 lalu. Yaman sedang menghadapi konflik perang saudara, di mana para rakyatnya mengalami kelaparan dan beragam penyakit di pengungsian.
Total sudah ada 1,2 juta pasien kolera sejak pertama kali mewabah, dengan korban meninggal sebanyak 2.515 orang. Sekitar 30 persen korban meninggal adalah anak-anak.
Kolera sendiri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh dehidrasi karena diare parah. Penularan kolera terjadi melalui air yang terkontaminasi.
Tidak semua pasien kolera menunjukkan gejala. Hanya sekitar 10 persen pasien kolera yang menunjukkan gejala umum seperti mual, muntah, kram perut, dan dehidrasi.
Jika ditemukan sejak dini, kolera bisa diatasi dengan pemberian antibiotik dan elektrolit. Namun penanganan yang terlambat bisa menyebabkan gejala yang lebih berat seperti kejang-kejang, hilang kesadaran, koma, dan kematian.
WHO sendiri sudah memberikan vaksinasi kolera gratis di 3 daerah di Yaman. Sekitar 540 ribu orang ditargetkan menjadi penerima vaksinasi untuk mencegah wabah kolera bertambah parah.
Baca Juga: Diskusi dengan WHO, Menkes Bicara Soal Masalah TBC di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik