Suara.com - Setiap orang punya ketahanan sendiri saat tengah mengantuk. Beberapa orang akan dengan mudah tertidur sementara yang lainnya kesulitan meski telah berbaring.
Usaha yang terlalu keras untuk bisa tidur terkadang menyebabkan siklus energi cemas yang membuat pikiran justru tetap terjaga.
Jika pikiran tidak bisa tidur, sangat sulit bagi tubuh untuk mengikutinya. Tetapi ada trik ilmiah yang dapat dicoba untuk memandu tubuh agar mau tertidur.
Metode ini terbagi menjadi tiga. Tidur dalam waktu 10 detik, 60 detik, dan 120 detik. Dikuti dari healthline, berikut cara cepat untuk tidur yang bisa diterapkan oleh si insomnia.
1. Tidur dalam 10 detik
Biasanya dibutuhkan 'mantra' untuk tertidur secepat ini dan sesuai isyarat. Tetapi seperti mantra, dengan latihan, pada akhirnya Anda bisa mencapai titik 10 detik tersebut.
Dengan catatan, metode ini sebenarnya membutuhkan waktu 120 detik penuh untuk menyelesaikannya. Tetapi 10 detik terakhir menjadi yang benar-benar krusial.
Metode militer yang populer pertama kali dilaporkan oleh Sharon Ackerman. Berasal dari sebuah buku berjudul 'Relax and Win: Championship Performance'
Menurut Ackerman, Sekolah Pra-Penerbangan Angkatan Laut Amerika Serikat membuat rutinitas untuk membantu pilot tertidur dalam 2 menit atau kurang. Bahkan setelah minum kopi dan dengan suara tembakan yang keras. Latihan ini dikatakan berhasil untuk orang yang perlu tidur sambil duduk!
Baca Juga: Benarkah Tidur dengan Rambut Basah Bisa Picu Masuk Angin? Ini Faktanya!
Begini metodenya:
Rilekskan seluruh wajah, termasuk otot-otot di dalam mulut.
- Turunkan bahu untuk melepaskan ketegangan dan biarkan tangan jatuh ke samping tubuh.
- Buang napas, rilekskan dada Anda.
- Rilekskan kaki, paha, dan betis.
- Jernihkan pikiran selama 10 detik dengan membayangkan pemandangan yang menenangkan.
- Jika ini tidak berhasil, coba ucapkan kata "jangan berpikir" berulang kali selama 10 detik.
Dalam 10 detik, Anda akan tertidur!
Jika ini tidak berhasil, Anda mungkin perlu mempelajari dasar-dasar metode militer. Seperti, pernapasan dan relaksasi otot yang memiliki beberapa bukti ilmiah bahwa metode tersebut berhasil. Selain itu, beberapa kondisi seperti ADHD atau kecemasan dapat mengganggu keefektifan metode ini.
2. Tidur dalam 60 detik
Metode kedua berfokus pada pernapasan atau otot, membantu Anda mengalihkan pikiran dari topik dan kembali ke tempat tidur. Jika Anda seorang pemula yang baru mencoba, metode ini mungkin memerlukan waktu hingga 2 menit untuk bekerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara