Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan istrinya, Melania Trump, telah dikonfirmasi terinfeksi virus corona Covid-19. Trump yang berada di usia 74 tahun dengan berat badannya kini memiliki risiko yang cukup serius.
Melansir dari CNN, Trump secara klinis mengalami obesitas. Padahal obesitas menjadi salah satu faktor risiko keparahan virus corona Covid-19.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), orang-orang dalam rentang usia 65-74 menghadapi risiko lima kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit dan risiko kematian 90 kali lebih besar akibat Covid-19 dibandingkan dengan orang dewasa muda antara usia 18-29 tahun.
Berdasarkan kondisi fisiknya pada bulan April, Presiden Trump memiliki berat 244 pound (110 kg) dengan tinggi kurang lebih 183 cm. Oleh karena itu, Trump memiliki indeks massa tubuh 30,5 yang membuatnya tergolong mengalami obesitas.
Menurut CDC, obesitas melipatgandakan risiko rawat inap akibat Covid-19. Dalam studi yang dilakukan oleh University of North Carolina di Chapel Hill, AS, obesitas meningkatkan risiko seseorang tertular virus corona, menderita Covid-19 parah, hingga menjadi pasien berisiko tinggi.
Peluang mereka untuk dirawat di ruang ICU mencapai 74 persen lebih besar daripada orang yang tidak obesitas. Mereka juga berisiko 48 persen lebih besar meninggal akibat virus.
Trump yang juga seorang laki-laki pun lebih mungkin meninggal atau menderita penyakit parah akibat virus corona Covid-19 daripada perempuan.
Studi para peneliti Belanda yang diterbitkan di jurnal European Heart Journal menyatakan bahwa laki-laki lebih rentan mengalami keparahan Covid-19. Hal ini disebabkan karena memiliki mereka lebih banyak memiliki enzim ACE2 di dalam darah ketimbang perempuan.
Angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2) adalah enzim kunci yang dimanfaatkan oleh virus corona untuk menginfeksi sel-sel manusia, ACE2 bisa ditemukan di jantung, ginjal, dan organ lainnya. Hal ini yang memudahkan virus corona menyebar ke seluruh organ.
Baca Juga: Donald Trump Positif Covid-19, Ngeyel Tak Pakai Masker dan Kekeuh Kampanye
"Berdasarkan pemeriksaan fisik terakhir, tekanan darahnya hanya sedikit meningkat. Tidak ada bukti dia mengidap kanker, penyakit ginjal, diabetes, atau kondisi lain yang diketahui membuat orang berisiko lebih tinggi," kata dokter Presiden, Dr. Sean Conley pada bulan April.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!