Suara.com - Sejumlah kelompok mahasiswa di Amerika Serikat memprotes kebijakan pembukaan kembali kampus dan perkuliahan tatap muka, di tengah meningkatnya kasus Covid-19.
Dilansir VOA Indonesia, mahasiswa di AS mulai was-was karena pertanyaannya bukanlah mengenai apakah virus corona akan menyebar di kampus tahun ini, melainkan kapan.
"Kalau menurut saya, penyebarannya akan meledak dalam tiga atau empat bulan ke depan. Saya tahu kita semua sudah mengikuti segala tindakan pencegahan semampu kita. Semoga saja saya salah," ujar Max Parry, mahasiswa dari Universitas Colorado-Boulder.
Sayangnya, jumlah kasus Covid-19 melonjak, dengan adanya laporan harian tentang adanya infeksi baru.
Direktur eksekutif bagian kesehatan masyarakat di wilayah Boulder, Colorado, Jeff Zayach, mengatakan kebanyakan kasus berasal dari mahasiswa.
"Khususnya dalam 10 hari terakhir, di mana dalam enam hari terdapat lebih dari 50 kasus baru yang dilaporkan," tambahnya.
Dalam satu bulan terakhir, hampir 800 hasil tes yang keluar positif, yang membuat pihak kampus meminta para mahasiswanya untuk melakukan karantina mandiri, selama dua minggu.
Namun, ada juga yang tidak mengikuti protokol kesehatan. Philip DiStefano, perwakilan dari universitas Colorado-Boulder mengatakan, banyak orang yang memilih tidak mengenakan masker.
"Cukup banyak mahasiswa kami memilih untuk kumpul-kumpul dengan banyak orang," tambahnya.
Baca Juga: 70 Lebih ASN Dishub DIY Ikuti Tes Swab Usai 8 Pegawainya Positif Covid-19
Pihak berwenang mengatakan, ajang sosialisasi dan kumpul-kumpul dengan banyak orang, serta pesta di luar kampus, telah membantu memicu penyebaran virus.
Menurut sebuah survei, lebih dari 150 perguruan tinggi telah melaporkan setidaknya 100 kasus, yang menyebabkan sejumlah sekolah menerapkan karantina dan beberapa telah menangguhkan kelas tatap muka.
Lantas, bagaimana pendapat mahasiswa di universitas Colorado-Boulder tentang berbagai tindakan yang diterapkan di era pandemi ini?
"Sejujurnya ini gila juga sih. Banyak teman saya yang bilang, mereka seperti mengurung satu kampus!"
"Kalau saya bilang sih, karantina ini ide yang bagus ya, karena Covid itu menyebar kemana-mana dan itu bukan hal yang baik."
"Saya sih nggak setuju ya, terutama dengan karantina selama dua minggu. Kita jadi enggak bisa pakai fasilitas sekolah yang udah kita bayar."
Berita Terkait
-
Sindir Gibran? Dosen IPB Kuliti Kampus Abal-abal Luar Negeri: Siapapun Diterima Asal Bayar
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
5 Kampus dengan Jurusan Marketing Terbaik di Indonesia, Bisa Bangun Karier Sejak Bangku Kuliah
-
Misteri Hilangnya Mahasiswa UI Terungkap: Ternyata Malu karena Skripsi Belum Beres
-
Sejarah Terukir! Prabowo Ikuti Jejak Soekarno di PBB, Apa Kata Dunia?
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!