Suara.com - Mulai dari demam hingga batuk gatal dan nyeri tubuh, gejala Covid-19 terlalu mirip dengan pilek atau flu. Namun, para ahli telah berulang kali mengatakan bahwa gejala paling awal yang dialami seseorang dapat mengingatkan mereka tentang infeksi aktif, termasuk sakit tenggorokan.
Tenggorokan yang gatal dan seperti berduri, yang juga terasa seperti mengalami pembengkakan, dapat menjadi indikator sakit tenggorokan.
Ini juga salah satu gejala yang paling sering dialami dalam infeksi Covid-19, terlihat di lebih dari 52 persen kasus di seluruh dunia. Demikian seperti dilansir dari Times of India.
Namun, sakit tenggorokan saja bukanlah tanda positif virus corona. Sulit untuk menentukan apakah gejala Anda disebabkan oleh COVID-19 saja.
Sakit tenggorokan bisa timbul karena banyak faktor- perubahan cuaca, infeksi bakteri tonsilitis. Oleh karena itu, mengalami tenggorokan gatal bisa menjadi hal yang umum, tetapi bukan gejala yang paling umum.
Sama seperti setiap batuk atau demam yang bukan merupakan tanda Covid-19, sakit tenggorokan juga tidak terlalu mengkhawatirkan.
Berikut adalah bagaimana seseorang benar-benar dapat memadamkan ketakutan mereka dan membedakan sakit tenggorokan dari gejala COVID:
Menurut dokter, tidak ada perbedaan nyata antara sakit tenggorokan COVID dan non-COVID. Namun, penting untuk mempertimbangkan faktor eksternal sebelum memeriksa kesehatan Anda.
Sakit tenggorokan bisa terasa seperti tenggorokan Anda benar-benar sakit, atau teriritasi. Beberapa bahkan mengalami sensasi terbakar atau gatal ringan, yang bisa bertambah parah saat menelan makanan atau air.
Baca Juga: Cerita Pasien Covid-19 Batam yang Berhasil Sembuh: Jangan Remehkan Corona!
Terkadang, suara serak atau berangin, timbul bercak putih (hanya terlihat secara klinis) atau bengkak dapat memperparah sakit tenggorokan.
Kebanyakan orang merasa kurang sehat setiap kali perubahan musim datang. Para ahli juga mengatakan bahwa kondisi cuaca yang berfluktuasi, penurunan indeks kualitas udara (AQI) juga dapat membuat orang mengalami tenggorokan gatal dan gatal.
Pergeseran suhu adalah yang paling ideal untuk berkembangnya virus dan bakteri kecil, dan dengan mudah menyerang tubuh.
Bagi beberapa orang, pelepasan serbuk sari dan alergi juga dapat menyebabkan timbulnya sinus, sakit tenggorokan, dan batuk.
Oleh karena itu, Anda tidak akan mengira bahwa setiap sakit tenggorokan yang Anda derita adalah gejala Covid-19 klasik.
Padahal, pergantian musim juga membuat orang mengalami gejala khas infeksi virus lainnya, tanpa terdiagnosis Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia