Suara.com - Musisi Eddie Van Halen dikabarkan meninggal dunia Selasa (6/10/12020. Kabar itu diungkapkan langsung oleh sang putra, Wolfgang Van Halen, via media sosial Instagram atas nama akun pribadinya, @wolfvanhalen.
"Rasanya tidak percaya, harus menuliskan kabar berpulangnya ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, setelah perjuangan panjang melawan kanker ... I love you so much, Pop," demikian antara lain bunyi petikannya.
Lantas, apa sebenarnya penyebabnya? Dilansir dari Mayo Clinic, kanker tenggorokan mengacu pada tumor kanker yang berkembang di tenggorokan (faring), kotak suara (laring) atau amandel.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker tenggorokan meliputi:
- Penggunaan tembakau, termasuk merokok dan mengunyah tembakau
- Penggunaan alkohol yang berlebihan
- Virus menular seksual yang disebut human papillomavirus (HPV)
- Pola makan yang kurang buah dan sayur
- Penyakit gastroesophageal reflux (GERD)
Eddie van Halen tanpa rambut gondrong khasnya, dipotret sekitar tahun lalu [Instagram: eddievanhalen].
Tidak ada cara yang terbukti untuk mencegah terjadinya kanker tenggorokan. Tetapi untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan, Anda dapat:
Berhenti merokok atau jangan mulai merokok.
Jika Anda merokok, berhentilah. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai. Berhenti merokok bisa jadi sangat sulit, jadi dapatkan bantuan.
Dokter Anda dapat mendiskusikan manfaat dan risiko dari banyak strategi berhenti merokok, seperti pengobatan, produk pengganti nikotin, dan konseling.
Minumlah alkohol hanya dalam jumlah sedang, jika memang ada.
Baca Juga: Eddie Van Halen Meninggal Akibat Kanker Tenggorokan, Ini Gejala Paling Umum
Jika Anda memilih untuk minum alkohol, lakukan dalam jumlah sedang. Untuk orang dewasa yang sehat, itu berarti satu gelas sehari untuk wanita dari segala usia dan pria yang lebih tua dari 65 tahun, dan hingga dua gelas sehari untuk pria berusia 65 tahun ke bawah.
Pilih makanan sehat penuh buah dan sayuran.
Vitamin dan antioksidan dalam buah dan sayuran dapat mengurangi risiko kanker tenggorokan. Makan berbagai buah dan sayuran berwarna.
Lindungi diri Anda dari HPV.
Beberapa kanker tenggorokan diduga disebabkan oleh infeksi menular seksual human papillomavirus (HPV). Anda dapat mengurangi risiko HPV dengan membatasi jumlah pasangan seksual dan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Pertimbangkan juga vaksin HPV, yang tersedia untuk anak laki-laki, perempuan, dan perempuan muda dan laki-laki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini