Suara.com - Penyakit demam berdarah dengue atau DBD memang kerap menjadi momok menakutkan setiap kali musim hujan datang. Hal ini lantaran penyakit ini bisa menyerang siapapun, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Demam berdarah juga dikenal sebagai demam breakbone, yaitu penyakit yang ditularkan melalui vektor, yang disebabkan oleh empat virus berbeda dan disebarkan oleh nyamuk Aedes betina.
Bila digigit, gejala umumnya termasuk nyeri otot, tulang dan sendi, ruam, demam tinggi, sakit kepala berdenyut, muntah, dan rasa mual. Gejala ini dapat berkisar dari ringan hingga berat.
Tapi, yang tidak banyak diketahui masyarakat, dampak yang ditimbulkan dari penyakit DBD bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Terlebih tidak ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati demam berdarah. Karena itu, demi terhindar DBD, setiap warga dihimbau untuk menerapkan gerakan 3M dalam mengantisipasi penyebaran penyakit mematikan ini saat memasuki peralihan musim penghujan.
Humas Puskesmas Cileungsi, dr. Sri wijayanti, menyebutkan bahwa kasus DBD pada setiap tahunnya memang sangat berbahaya di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya selalu melakukan upaya untuk mencegah penyakit tersebut.
“Pertama menguras. Jadi dinding bak atau tempat penampungan air, perlu disikat untuk dapat terbuang jentik nyamuk,” ujar Humas Puskesmas Cileungsi, dr. Sri Wijayanti saat dihubungi Suara.com, Rabu (7/10/2020).
Menurutnya, telur nyamuk ini menetas dua hari setelah menyentuh air. Sedangkan untuk setiap harinya, nyamuk bertelur sebanyak tiga kali. Meski demikian, telur nyamuk pun ternyata tahan di tempat kering hingga waktu enam bulan.
Selain itu, tindakan menguras juga perlu didukung dengan menutup segala tempat penampungan air. Bila ada tempat penampungan air yang sulit dikuras, dianjurkan memberikan larvasida, atau racun larva serangga.
Sedangkan, mengenai tindakan mengubur barang bekas, sebenarnya dapat diikuti dengan aksi menggunakan kembali atau mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai. Hal ini dikarenakan kemampuan terurai barang bekas di dalam tanah membutuhkan waktu yang lama.
Baca Juga: Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat Saat Musim Hujan
Dia juga menyarankan masyarakat untuk menggunakan kelambu sebagai penutup tempat tidur agar terhindar gigitan nyamuk jenis apapun saat sedang tidur. Penggunaan obat anti nyamuk juga disarankan, namun sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!