Suara.com - Mata merupakan salah satu organ sensoris penting di tubuh manusia. Berkat mata, semua orang bisa melihat sehingga memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas.
Maka, bersyukurlah orang-orang yang dianugerahi dengan fungsi mata yang optimal.
Karena itu juga, menjaga kesehatan mata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan anggota tubuh lainnya. Misalnya dengan melakukan pengecekan ke dokter mata secara berkala untuk menghindari berbagai penyakit yang merugikan mata seperti katara.
Gejala umum dari katarak adalah penglihatan yang buram, kurang fokus saat melihat objek di kejauhan, penglihatan ganda saat melihat objek, melihat warna menjadi pudar, serta sensitif terhadap sinar atau cahaya.
Sebagian besar katarak terjadi karena proses degeneratif atau bertambahnya usia seseorang.
Usia rata-rata terjadinya katarak umumnya terjadi ketika seseorang menginjak usia 50 tahun ke atas. Namun, katarak dapat pula terjadi pada anak muda dan bayi karena sang ibu terinfeksi virus saat hamil muda.
Dalam upaya menekan angka kebutaan atau katarak, Seluruh negara setiap tahunnya merayakan World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh setiap Kamis kedua di bulan Oktober.
Tujuan pokok dari peringatan hari tersebut adalah untuk memenuhi hak setiap warga negara memperoleh penglihatan yang optimal.
Dengan gerakan inisiatif global dan berupaya untuk mengeliminasi berbagai penyebab penyakit kebutaan dan gangguan penglihatan yang terjadi di masyarakat.
Baca Juga: Pasien Katarak Buta Karena Dugaan Malpraktik, RS Mulya Tanggerang Digeruduk
“Dalam peringati hari penglihatan sedunia kami melakukan kampanye bersama agar kaum muda khususnya bisa menjaga baik mata nya dengan pola hidup sehat,” ujar Head Marketing Corporate & Public Relation Eka Hospital, Erwin Suyanto dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (8/10/2020).
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit mata katarak, yang bisa menyerang kapanpun dan pada siapapun. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah untuk selalu melakukan pengecekan mata secara berkala dan sedini mungkin agar terdeteksi dari penyakit katarak.
"Katarak ini menjadi penyakit mata yang paling umum bagi orang tua. Tapi, seringnya orang tua merasa acuh, menganggap sepele, bahkan takut untuk melakukan operasi. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat untuk lebih peduli akan kesehatan mata," jelasnya.
Lebih lanjut, Erwin menambahkan penyakit katarak terjadi secara perlahan sehinga penglihatan penderita terganggu secara berangsur. Dengan pemeriksaan menyeluruh maka masyarakat dapat mendeteksi katarak atau masalah lain pada mata.
"Katarak ini hanya dapat diatasi melalui prosedur operasi, akan tetapi jika gejala katarak tidak mengganggu, tindakan operasi tidak diperlukan, cukup dengan mengganti kacamata, dan penderita juga selalu menjaga pola hidup sehatnya," tutur dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama