Suara.com - Sebuah naskah medis yang ditemukan di satu makam China kuno mungkin merupakan tulisan anatomi paling awal yang menunjukkan tubuh manusia.
Hingga bertahun-tahun lamanya, sudah pastikah ahli tahu ada berapa organ di dalam tubuh manusia?
Dilansir Live Science, organ merupakan kumpulan jaringan yang bekerja untuk beberapa fungsi demi kelangsungan hidup manusia.
Namun, tidak semua organ diperlukan. Hanya ada lima yang dianggap vital yaitu otak, jantung, hati, setidaknya satu ginjal dan paru-paru. Kehilangan fungsi total dari salah satu organ vital ini berarti kematian.
Hebatnya, tubuh manusia dapat bertahan hidup tanpa banyak organ lain, atau dengan mengganti organ yang tidak berfungsi dengan alat kesehatan.
Secara umum ada 78 organ, daftar ini mencakup organ lidah, usus, tiroid, uretra, pankreas, dan organ tunggal atau yang berpasangan lainnya. Tulang dan gigi dihitung sebagai satu organ.
Tetapi, sebenarnya ada pandangan berbeda tentang apa yang dianggap sebagai organ.
Seorang ahli histologi seperti Lisa MJ Lee, profesor di Departemen Sel & Biologi Perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Colorado, yang mempelajari jaringam pada tingkat mikroskopis, mungkin memiliki daftar organ yang lebih panjang daripada ahli anatomi kasar, yang mempelajari apa yang terlihat dengan mata telanjang.
"Berpikir secara mikroskopis, ketika beberapa jenis jaringan bergabung dan berfungsi bersama, unit tersebut adalah sebuah organ," kata Prof. Lee.
Baca Juga: Bagaimana Covid-19 Menyerang Tubuh Manusia?
Ahli histologi bisa menyebut kuku sebagai sebuah organ, atau menghitung setiap gigi sebagai sistem organ.
"Saya akan menganggap setiap tulang sebagai organ, dan ada 206 tulang secara kolektif, dianggap sebagai sistem organ," lanjutnya, menyontohkan.
Apabila perhitungan ini dimasukkan ke dalam 78 organ umum, maka totalnya ada 284 organ di dalam tubuh manusia. Jika setiap gigi juga dihitung sebagai organ, maka jumlahnya bertambah menjadi 315.
Walau terdapat ambiguitas, Lee menekankan bahwa hal terpenting adalah mengaja organ yang dimiliki dengan benar.
"Semakin banyak, saya menemukan betapa pentingnya apa yang Anda masukkan ke dalam tubuh untuk memberi makan sel, jaringan, dan organ Anda," tandas Prof. Lee.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja