Suara.com - Merokok bisa merusak hampir setiap organ di dalam tubuh, terutama paru-paru. Ketika perokok berhenti, tubuh akan mulai melakukan 'penyembuhan' dalam waktu 20 menit setelah rokok terakhir mereka.
"Tidak masalah berapa lama Anda merokok," kata Rashelle B. Hayes, PhD, seorang profesor psikiatri dan psikolog kesehatan klinis berlisensi di Virginia Commonwealth University.
Berdasarkan Insider, berikut garis waktu tentang apa yang terjadi ketika seseorang berhenti merokok:
20 menit
Sekitar 20 menit setelah rokok terakhir, tekanan darah dan detak jantung turun kembali ke tingkat normal.
Jika terus merokok, pada akhirnya akan menyebabkan tekanan darah tinggi, penyebab serangan jantung, stroke, dan kerusakan parah di seluruh tubuh.
Dua jam
Beberapa jam kemudian, sirkulasi perifer, atau aliran darah ke seluruh tubuh, mulai membaik.
Di sisi lain, mengirup asap rokok dapat menyempitkan pembuluh darah dan membatasi aliran darah ke tangan dan kaki, menyebabkan penurunan suhu tubuh.
Baca Juga: Benarkah Nikotin Bisa Tangkal Virus Corona, Peneliti Ungkap Fakta
Kaki dan tangan mungkin mulai menghangat karena sirkulasi membaik dalam beberapa jam setelah berhenti.
12 jam
Pada dua belas jam setelah rokok terakhir, kadar karbon monoksida, gas beracun yang tidak berbau dan tidak berwarna yang ditemukan dalam rokok, turun kembali ke kisaran normal.
Karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen dalam aliran darah yang seharusnya mencapai jantung, paru-paru, otak, dan organ vital lainnya.
Selain itu, peningkatan kadar karbon monoksida dari rokok dapat menyebabkan sakit kepala , pusing, dan mual.
24 jam
Setelah satu hari bebas dari rokok, risiko serangan jantung menurun karena terjadinya peningkatan sirkulasi darah, denyut nadi, dan tekanan darah, yang semuanya membantu fungsi jantung secara optimal.
Namun, batuk mungkin meningkat sekitar waktu ini karena tubuh bekerja untuk mengeluarkan lendir berlebih dari paru-paru.
48 jam
Dua hari setelah berhenti, indera perasa dan penciuman mulai membaik saat ujung saraf tumbuh kembali di hidung dan mulut.
Gejala mengidam dan penarikan diri (withdrawal) saat berhenti merokok meningkat selama waktu ini karena kadar nikotin menurun dalam tubuh.
"Ada begitu banyak manfaat yang terjadi, bahkan dalam satu jam setelah berhenti merokok. Stres akan membaik, kesehatan mental mungkin meningkat," tandas Hayes.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas