Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah berdampak pada banyak kondisi, seperti rasa kesepian yang lebih besar akibat isolasi dan karantina.
Menurut Kantor Statistik Nasional, sebanyak 7,4 juta orang mengatakan bahwa kesejahteraan sebagian besar orang dipengaruhi oleh perasaan kesepian di bulan pertama masa penguncian akibat pandemi virus corona.
Orang yang kesepian juga lebih mungkin berjuang menemukan hal-hal yang akan membantu mengatasinya dan cenderung merasa tidak memiliki pendukung,
Karena itu, kesepian termasuk kondisi yang sangat mengerikan. Para peneli University of Bristol menemukan, kesepian bisa melemahkan pengendalian diri dan membuat seseorang lebih sulit berhenti merokok.
Selain itu, data dari ratusan ribu orang membuat Dr Robyn Wootton beserta rekan peneliti senior di Universitas Bristol menyimpulkan bahwa kesepian terlihat bisa meningkatkan kebutuhan merokok.
"Kami menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kesepian menyebabkan peningkatan kebiasaan merokok dan beberapa orang mungkin mulai mencoba merokok, merokok lebih banyak dan cenderung tidak berhenti," jelas Robyn dikutip dari Mirror UK.
Penulis senior Dr Jorien Treur dari Amsterdam UMC menambahkan bahwa merokok juga bisa menyebabkan lebih banyak kesepian masih bersifat tentatif.
Tapi, temuan ini sejalan dengan penelitian terbaru lainnya yang mengidentifikasi kebiasaan merokok sebagai faktor risiko kesehatan mental buruk. Mekanisme potensial untuk hubungan ini adalah nikotin dari asap rokok mengganggu neurotransmiter seperti dopamin di otak.
"Orang kesepian lebih cenderung mulai merokok dan merasa lebih sulit untuk berhenti. Mereka lebih mungkin menderita banyak akibat kebiasaan merokok," jelas Deborah Arnott, kepala eksekutif kelompok penekan ASH.
Baca Juga: Studi: Kontrol Gula Darah Bisa Jaga Kesehatan Otak bagi Penderita Diabetes
Penelitian ini menyoroti perlunya merokok bagi orang yang kesepian. Tak hanya untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, tetapi juga membantunya dalam kesepian.
Dr Wootton mengatakan sekarang ini jutaan orang semakin terisolasi secara sosial akibat pandemi virus corona. Kondisi ini meningkatkan suasana kesepian.
"Kami sangat tertarik dengan penelitian ini untuk mencari cara berhenti merokok selama kesepian akibat pandemi," jelasnya.
Dr Wootton pun menyarankan semua orang untuk menemukan teman di tengah pandemi virus corona ini untuk membantu berhenti merokok.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang