Suara.com - Meski tes Covid-19 yang dilakukan Indonesia cukup massif dengan 30.000 hingga 40.000 spesimen per hari, namun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tetap mengusulkan pemerintah untuk terus meningkatkan jumlah tes.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM mengusulkan jumlah tes Covid-19 50.000 hingga 100.000 ribu spesimen per hari.
"Kalau kata Pak Airlangga sama Pak Luhut (Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), nggak masalah banyak (kasus Covid-19). Kalau menurut saya prioritas utama adalah tes massif masih kurang" ujar Prof. Zubairi saat dihubungi suara.com, Jumat (16/10/2020).
Bukti ini terlihat, dari DKI Jakarta yang berhasil melakukan tes Covid-19 secara massif, hasilnya persentase peningkatan kasus kematian DKI Jakarta selama sepekan cenderung paling rendah di Indonesia.
"Angka kematian kita nomor 17 (di dunia). DKI Jakarta lebih rendah lagi, DKI Jakarta paling rendah di seluruh Indonesia," ungkap Prof. Zubairi.
Pastinya, dengan massifnya tes maka temuan kasus akan semakin banyak. Lantas, siapkah fasilitas rumah sakit dan tenaga kesehatan menghadapi banyaknya temuan kasus ini?
Menjawab ini, Prof. Zubairi menyarankan apabila pemerintah merasa keberatan membiayai seluruh tes PCR atau beban karantina yang teralu besar.
Maka pemerintah bisa menerapkan kebijakan subsidi, sehingga masyarakat juga ikut membayar.
"Kalau tidak bisa berikan gratis, pemerintah berikan subsidi," terang Prof. Zubairi.
Baca Juga: Indonesia Peringkat Pertama Covid-19 di ASEAN, IDI: Bukan Kondisi Buruk
Sementara itu, profesor spesialis penyakit dalam di RS Kramat 128 itu berujar, apabila tes secara massif bisa ditingkatkan 50.000 spesimen per hari, maka angka kasus Covid-19 yang didapatkan bisa mencapai 500 ribu kasus.
"Usul kalau bisa presiden naikkan targetnya 50.000 tes PCR, nanti akan ketemu sekitar 500 ribu hingga 600 ribu kasus, tetapi setelah itu penularan tidak cepat lagi," tutupnya.
Tag
Berita Terkait
-
Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium
-
IDAI Bongkar Alasan Kemenkes Mutasi Dokter Anak ASN, 'Premanisme Kekuasaan'?
-
PB IDI Angkat Bicara Terkait Pemindahan dan Pemecatan Sejumlah Dokter di RS Vertikal
-
IDI Geram! Oknum Residen Anestesi Bandung Bakal Dipecat, Ini Penyebabnya!
-
Apakah Menu Makan Bergizi Gratis Sudah Sesuai Prinsip Isi Piringku Kemenkes? Begini Kata IDI
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
Terkini
-
BPA pada Galon Guna Ulang Bahaya bagi Balita, Ini yang Patut Diwaspadai Orangtua
-
Langsung Pasang KB Setelah Menikah, Bisa Bikin Susah Hamil? Ini Kata Dokter
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern