Suara.com - Banyak orang menghadapi pandemi virus corona Covid-19 dengan kepanikan, tapi ada pula yang lebih santai. Dalam hal ini, pria dan wanita pun melakukan tindakan pencegahan virus corona secara berbeda.
Pria pun dianggap lebih buruk dalam menjalani tindakan pencegahan virus corona Covid-19 dibandingkan wanita.
Sebuah studi baru dalam Proceedings of the National Academy of Science of the United States of America (PNAS), mengatakan wanita lebih kecil kemungkinannya tertular virus corona Covid-19 dibandingkan pria.
Karena, wanita cenderung melihat virus corona Covid-19 sebagai masalah kesehatan serius sehingga mereka melakukan tindakan pencegahan lebih detail dan rutin.
Peneliti internasional dari Bocconi University di Italia, Harvard Business School juga mengatakan tingkat kerentanan wanita lebih rendah terhadap virus corona dibandingkan pria.
Menurut mereka, orang yang mengatur protokol kesehatan terkait virus corona Covid-19 mungkin juga perlu membuat kampanye terpisah yang ditujukan untuk kaum pria.
"Para pembuat kebijakan yang memberikan panduan untuk hidup "new normal" masih kurang, seperti pemakaian masker wajah dan perubahan kebiasaan lainnya," jelas Vicenzo Galasso, salah satu peneliti dikutip dari Fox News, Sabtu (17/10/2020).
Karena itu, mereka perlu merancang konsep komunikasi mengenai protkol kesehatan selama "new normal" berdasarkan gender, terutama khusus pria.
Para peneliti menyarankan hal itu setelah mensurvei lebih dari 21 ribu orang di Amerika Serikat, Australia, Austria, Prancis, Jerman, Italia, Selandia Baru dan Inggris.
Baca Juga: Protokol Kesehatan di Restoran dan Hotel di Sumatera Selatan Diawasi Ketat
Menurut Paola Profeta, penulis studi lainnya, perbedaan gender tetap ada di berbagai karakteristik sosiodemografi dan faktor psikologis.
"Perbedaan terbesar antara pria dan wanita terkait dengan perilaku yang berfungsi untuk melindungi orang lain di atas segalanya, seperti batuk di siku," kata Profeta.
Namun, perbedaan cara pandang dan tindakan pencegahan virus corona juga lebih kecil di antara pasangan sudah menikah yang tinggal bersama. Karena, mereka kemungkinan memiliki cara pandang yang sama.
Perbedaan dalam memandang virus corona Covid-19 juga akan menurun seiring waktu jika pria dan wanita memiliki takaran informasi yang sama.
Tapi sementara ini, wanita lebih rutin melakukan tindakan pencegahan dan perlindungan diri dari virus corona daripada pria.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) baru-baru ini mengatakan bahwa pria membutuhkan lebih banyak pengingat tentang mencuci tangan daripada wanita.
Berita Terkait
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
DBD Masih Jadi Ancaman, Ini Alasan Anak Perlu Belajar Cara Pencegahan Sejak Dini
-
Paradigma Baru, Wamenkumham: Fokus Korupsi Ada pada Pencegahan
-
Wamenkum Eddy Hiariej Bicara Berantas Korupsi: Bukan Seberapa Banyak Penindakan, Tapi....
-
Cuma Dipenjara Tak Bikin Jera, Eks Bos PPATK Ungkap 5 Jurus Ampuh Miskinkan Koruptor
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?