News / Nasional
Kamis, 11 Desember 2025 | 10:38 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendatangi Gedung Merah Putih KPK di Jakarta, Kamis (11/12/2025). [Suara.com/Dea]
Baca 10 detik
  • Gubernur Jabar Dedi Mulyadi datangi KPK bahas pencegahan bencana dan aset negara.
  • Ia membawa serta jajaran BUMN dan bupati untuk koordinasi penataan lingkungan.
  • Tujuannya mengembalikan fungsi sungai dan hutan agar bencana dapat dihindari.

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada hari ini. Kunjungan yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi alias KDM ini bertujuan untuk beraudiensi dengan bidang pencegahan terkait normalisasi sungai, penyelamatan aset negara, dan mitigasi bencana.

"Saya ke bidang pencegahan, mengurusi normalisasi sungai, penyelamatan aset negara, dan upaya kita melakukan penghijauan di areal tanah-tanah negara di Jawa Barat," kata Dedi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Dedi menjelaskan, program penataan lingkungan dan konservasi di Jawa Barat kerap bersinggungan dengan aset berupa tanah negara yang dikuasai oleh berbagai lembaga, termasuk BUMN.

Untuk itu, ia hadir bersama jajaran pejabat terkait, antara lain dari Perum Jasa Tirta (PJT), PT Perkebunan Nasional (PTPN), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), serta Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein.

"Saya meminta jajaran BUMN seperti PJT, PTPN, kemudian BBWS untuk bersama-sama ke sini agar seluruh aset yang ada di Jawa Barat terjaga," tutur Dedi.

Ia berharap, kolaborasi lintas sektor ini dapat mengembalikan fungsi ekologis sungai, hutan, dan perkebunan sehingga potensi bencana di Jawa Barat dapat dihindari.

"Dan fungsi-fungsi sungai, fungsi hutan, fungsi perkebunan berfungsi kembali sehingga bencana terhindari," pungkasnya.

Load More