Suara.com - Beberapa perempuan harus menghadapi cobaan besar saat rahim harus diangkat untuk menyembuhkannya dari penyakit. Ini artinya mereka harus merelakan untuk tidak lagi bisa memiliki keturunanan biologis.
Seperti yang dialami Patricia Prakash (24). Prakash menderita fibroid atau tumor non-kanker yang membuat dokter harus mengangkat rahim perempuan muda tersebut untuk mengobati penyakitnya.
Kemungkinan inilah yang membuat Prakash menjual rahimnya secara online seharga 750 dollar atau sekitar Rp 11,2 juta, sebagai antisipasi jika di kemudian hari ia butuh dana tambahan untuk operasi pengangkatan fibroidnya, seperti diwartakan Metro, Selasa (20/10/2020).
Tapi iklannya tidak berlangsung lama, karena platform Etsy tempatnya menjual langsung menghapus iklan tersebut.
Prakash pun akhirnya meluncurkan petisi, agar AS melegalkan penjualan organ saat penjualnya menghadapi masalah medis.
Perempuan asal Eureka Montana itu pun mengakui hampir semua perempuan di keluarga dari pihak ibunya harus mengalami pengangkatan rahim di usia 20 hingga 30 tahunan awal karena sakit.
"Waktu saya semakin dekat, dan saya khawatir saya mungkin harus mengeluarkan uang lebih banyak, tapi di saat bersamaan saya juga harus kehilangan (rahim) miliki saya. Lalu saya berpikir kenapa tidak menjualnya saja," terang Prakash.
"Jika secara medis diputuskan saya harus kehilangan rahim saya, lantas mengapa saya tidak bisa mendapatkan uang untuk itu, atau setidaknya membayar tagihan pengobatan penyakit," sambungnya.
Terlepas dari itu Prakash sangat tidak ingin menjual rahimnya secara ilegal, itulah kenapa ia lebih memilih memperjuangkan haknya untuk memilih.
Baca Juga: Umi Pipik Jalani Pengobatan Terapi Lintah, Adakah Risikonya?
Petisi yang dibuat Prakash memang belum banyak mendapat tanggapan, sehingga ia mencantumkannya di platform penjualan Etsy, sebelum akhirnya dihapus.
"Saya tahu kasus saya mungkin tidak cukup untuk mengubah hukum. Tapi saya berharap petisi saya setidaknya mulai diberi perhatian terhadap situasi saya saat ini," tutup Prakash.
Sementara itu penyakit Fibroid yang dialami Prakash adalah pertumbuhan benjolan non-kanker atau tumor jinak yang berkembang di dalam atau di sekitar rahim.
Pertumbuhan tumor ini terdiri dari otot dan jaringan fibrosa, dengan ukuran yang bervariasi. Fibroid juga sering disebut mioma uterus atau leiomioma.
Banyak perempuan tidak menyadari bahwa mereka menderita fibroid karena tidak memiliki gejala apa pun. Perempuan yang menderita fibroid, setidaknya mengalami satu hingga tiga gejala sebagai berikut:
- Periode menstruasi yang menyakitkan
- Nyeri perut
- Nyeri punggung bawah
- Sering ingin buang air kecil
- Sembelit
- Nyeri atau rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana