Suara.com - Seorang ibu menceritakan kisah memilukan yang dialami putranya, Lennon Townsend, saat ia didiagnosis dengan sejumlah kondisi medis. Awalnya, sang ibu, Nicola Grantham, mengira putranya mengalami ruam sehingga ia membawa putranya ke rumah sakit Blackburn, Lancashire, Inggris,.
Di sana, dokter mendiagnosis penyebab ruam pada Lennon adalah infeksi virus, dan lambat laun akan sembuh dengan sendirinya. Tapi kemudian salah seorang perawat memerhatikan bahwa ada beberapa kulit di dada bocah lima tahun itu mengelupas.
Nicola juga memerhatikan gejala aneh tersebut, sebab setiap kali ia menggendong buah hatinya itu, kelupasan kulitnya akan rontok.
Dokter pun mendiagnosisnya dengan salah satu jenis sindrom Stevens-Johnson (SJS) yaitu Toxic Epidermal Necrolysis (TEN). Ini dimulai dengan gejala mirip flu, beberapa hari kemudian kulit penderita akan melepuh dan mengelupas.
"Saya melihat ada sepotong kulit yang hilang dari wajahnya. Kemudian ketika saya menggendongnya, saya perhatikan di mana pun saya menyentuh kulitnya, kulit itu akan jatuh," tutur Nicole, dilansir Mirror.
Lennon pun menjalani proses debridement di rumah sakit Anak Royal Manchester. Proses ini melibatkan dokter mengupas kulit atau jaringan mati dari luka untuk mencegah infeksi.
"Setelah melakukan proses debridement, dia (Lennon) benar-benar terlihat seperti orang yang tersiram air panas," ungkap Nicola.
Selain menderita penyakit kulit tersebut, Lennon juga menderita autisme non-verbal, epilepsi dan penyakit Hirschsprung, yang membuatnya harus mengonsumsi banyak obat.
Hingga kini dokter menduga kondisinya tersebut dipicu oleh obat-obatan yang dikonsumsi Lennon.
Baca Juga: Jaga Kulit Tetap Bersinar, Ini yang Perlu Dilakukan Setiap Pagi
"Para ahli medis mengatakan bahwa orang dapat menjalani pengobatan selama bertahun-tahun dan baik-baik saja dan kemudian tiba-tiba bereaksi," lanjut Nicola.
Setelah diidentifikasi, dokter dapat menyelidiki efek jangka panjang yang mungkin akan ditinggalkan oleh kondisi kulitnya itu.
Aspek yang mengkhawatirkan mereka adalah penyakit ini bisa masuk ke dalam tubuh dan ke lapisan perut bocah malang tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa