Suara.com - Beberapa kasus membuktikan Covid-19 bisa menyerang orang yang sama lebih dari satu kali. Nmun tingkat keparahan antara infeksi yang pertama dan kedua tidak bisa diprediksi karena penelitiannya yang terbatas.
Sebuah kejadian nahas dialami Leslie Tanyan (46), perempuan yang terinfeksi Covid-19 dua kali. Mirisnya saat ia terinfeksi kedua kalinya gejala yang dialaminya justru lebih parah dan hampir merenggut nyawanya.
Padahal saat terinfeksi pertama kali di Juni 2020, gejala yang dialaminya cenderung tanpa gejala dan ia tidak menyadarinya. Setelah dinyatakan sembuh pertama kali, Leslie juga dengan percaya diri telah mengalahkan virus tersebut.
Sampai akhirnya Leslie kembali jatuh sakit pada Agustus 2020, dengan gejala yang sangat parah hingga membuatnya dilarikan ke rumah sakit.
"Aku bilang kita perlu pergi ke rumah sakit. Aku sampai tidak bisa bernapas, dan tidak bisa menghirup oksigen, kadar oksigen di tubuhku turun sangat cepat, bahkan membuatku sampai ingin pingsan," ungkap Leslie, mengutip Metro, Rabu (21/10/2020).
Di infeksi kedua ini, dokter juga tidak lagi melakukan tes Covid-19, karena dokter mengetahui diagnosis gadis itu sebelumnya, Leslie pun menghabiskan tiga minggu menjalani perawatan di ruang ICU khusus Covid-19, dengan alat bantu napas.
"Aku pikir aku kebal, tidak terpikir aku akan terinfeksi lagi dan aku mendapatkannya. Aku sangat terkejut. Aku berkata bahwa aku terinfeksi pada Juni lalu dan seharusnya memiliki kekebalan," cerita Leslie.
Setelah kembali dinyatakan negatif sebanyak dua kali dengan tes Covid-19, tanda bahwa pasien tidak akan menularkan, Leslie kemudian menghabiskan selama satu bulan di rumah dan menerima perawatan jangka panjang akibat paru-paru miliknya alami kerusakan yang sangat parah.
Kini, Leslie dengan gencar memperingatkan orang-orang, khususnya mereka yang telah terinfeksi Covid-19 untuk jangan sampai lengah dan abai, apalagi sampai menyepelekan.
Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Pasien Bisa Mengalami Post Covid-19 Syndrome
"Para dokter berkata bahwa aku sangat beruntung, karena tidak banyak orang yang berhasil melalui penderitaan sepertinya dan berakhir meregang nyawa," tutup perempuan kelahiran asli Amerika itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional