Suara.com - Tanggal 24 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Polio Sedunia atau World Polio Day. Peringatan ini dirayakan sebagai upaya menjadikan dunia bebas polio dan menghormati segala usaha memberantas polio yang dilakukan berbagai negara.
Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), polio atau poliomyelitis adalah penyakit menular yang melumpuhkan tubuh dan berisiko kematian, disebabkan virus polio yang menyerang otak dan sumsum tulang belakang.
Virus polio ini menyebar dari orang ke orang, dan anak-anak berisiko lebih tinggi dibanding orang dewasa. Polio menjadi berbahaya karena tidak ada obat yang bisa menyembuhkan, sehingga satu-satunya cara adalah vaksinasi pada anak-anak.
Hampir di seluruh dunia sudah dinyatakan bebas polio, termasuk Indonesia yang sudah ditetapkan bebas polio oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO pada 2014 lalu. Bersyukur, tahun ini Afrika yang dianggap sebagai negara terbelakang juga sudah dinyatakan bebas polio pada Agustus 2020 lalu.
Kini, hanya 2 negara di dunia yang masih berkutat dengan polio, yakni Afghanistan dan Pakistan.
Perayaan Hari Polio Sedunia 2020, CDC dalam program Global Polio Eradication Initiative (GPEI) dan mitra sedang berkonsentrasi beradaptasi bagaimana upaya pemberantasan polio tidak terhambat pandemi Covid-19.
Mirisnya, berdasarkan laporan selama Januari hingga Juli 2020, tercatat 41 kasus polio terjadi di Afghanistan. Padahal di tahun 2019, di periode yang sama hanya terjadi 15 kasus. Ini artinya, pandemi menimbulkan kenaikan kasus polio di Afghanistan sebanyak 26 kasus. Demikian juga dengan kasus polio di Pakistan yang dilaporkan meningkat pada 2020.
Hari Polio Sedunia ini memberikan kesempatan untuk menyoroti upaya global menuju dunia bebas polio, serta menghormati kontribusi tak kenal lelah dari mereka yang berada di garis depan dalam perjuangannya memberantas polio dari setiap sudut dunia. Melalui Global Polio Eradication Initiative (GPEI), CDC bekerja sama dengan mitranya untuk memberantas polio dan mengakhiri penderitaan akibat penyakit mematikan ini.
Baca Juga: Akhirnya, Benua Afrika Dinyatakan Bebas dari Wabah Polio
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?