Suara.com - Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, cuti bersama serta libur akhir pekan yang datang secara berurutan membuat banyak masyarakat Indonesia menikmati hari libur panjang yang jatuh sejak 28 Oktober hingga 1 November 2020 mendatang.
Di sisi lain, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku merasa khawatir akan terjadinya lonjakan kasus infeksi Covid-19, dampak dari libur panjang saat ini.
"Kami menghadapi libur panjang yang cukup lama, berdasarkan pengalaman kita pada periode liburan yang lalu, libur panjang itu mengakibatkan angka kasus yang meningkat," ujar Doni dalam acara Seminar Nasional Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI), Jumat (30/10/2020).
Doni mengakui, dampak libur panjang kali ini dan pada perayaan HUT RI pada 17 Agustus, akan berbeda dengan libur Hari Raya Idulfitri dan Hari Raya Iduladha beberapa waktu lalu.
Kata Doni, baik saat libur Idulfitri maupun Iduladha tidak menunjukkan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan. Ini tidak lepas dari gencaranya edukasi kepada masyarakat.
"Memang pada saat Libur Idulfitri pada bulan Mei itu agresif sekali kita mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak mudik dan sebagainya, karenanya kasusnya relatif tidak terlalu tinggi. Kemudian setelah itu ada libur Iduladha pada akhir Juli itupun apa kasusnya tidak terlalu tinggi," tutur Doni.
Semua berubah saat libur panjang Agustus lalu. Saat itu, kasus infeksi Covid-19 melonjak drastis bahkan masuk pertambahan kasus tertinggi selama pandemi Covid-19 di Indonesia.
"Hasilnya terjadi peningkatan kasus pada ada awal September sangat tinggi sekali akibat long weekend. Kalau tiap hari rata-rata sekitar pertambahan kasus mencapai 2000-an, tapi begitu libur panjang berakhir, angka kasus naik ke 2500 hingga 3000 atau ke rata-rata 4000-an kasus, bahkan sempat mencapai lebih dari 4.500 kasus, dan kita sempat khawatir," tutup Doni.
Sementara itu, mengutip Centers for Disease Control and Prevantion (CDC), berikut beberapa hal yang harus Anda lakukan jika terinfeksi Covid-19 sepulang dari liburan:
Baca Juga: Trik Asik Fokus Belajar Daring yang Wajib Diketahui
- Tetap di rumah dan lakukan tindakan pencegahan, seperti hindari kontak dengan orang lain sampai Anda merasa aman untuk mengakhiri isolasi rumah. Isolasi biasanya dilakukan selama 14 hari, ini adalah waktu inkubasi yang diperlukan virus SARS CoV 2 menginfeksi tubuh sampai menimbulkan gejala.
- Jangan bepergian saat Anda sakit, atau sebaiknya tidak pergi ke luar rumah.
- Jika Anda kemungkinan terinfeksi Covid-19, Anda harus tahu jika kebanyakan orang bisa sembuh dan pulih tanpa perawatan medis, selama Anda memastikan sistem imun tetap baik.
- Fasilitas telemedicine (konsultasi online) bisa digunakan untuk tetap terhubung dengan dokter Anda. Sebelum pergi ke rumah sakit pastikan lebih dulu menghubungi dokter atau UGD jika Anda kemungkinan terinfeksi Covid-19.
- Saat Anda mengalami gejala berat, seperti sesak napas maka segeralah meminta penanganan medis.
- Apabila terpaksa Anda harus bertemu orang lain, lakukan tindakkan pencegahan tambahan untuk melindungi mereka, seperti memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan minta orang tersebut untuk melakukan hal yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan