Suara.com - Perempuan yang pernah mengalami komplikasi kehamilan seperti keguguran, preeklapmsia, diabetes selama kehamilan dan kelahiran prematur meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Hal ini dinyatakan dalam analisis data menyeluruh yang diterbitkan oleh jurnal The BMJ.
Melansir dari Science Daily, beberapa faktor lain yang terkait dengan kesuburan dan kehamilan seperti menstruasi lebih awal, penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, sindrom ovarium polikistik, dan menopause dini, tampaknya juga berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang.
Untungnya, menyusui dengan durasi yang lebih lama dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular. Pada penelitian ini, para peneliti menemukan beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Menstruasi dini, penggunaan kontrasepsi oral kombinasi, sindrom ovarium polikistik, keguguran, lahir mati, diabetes selama kehamilan, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan menopause dini dikaitkan dengan peningkatakan risiko penyakit kardiovaskular hingga dua kali lipat.
Sementara itu, preeklampsia atau komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan darah tinggi menyebabkan peningkatan risiko empat kali lipat mengalami gagal jantung di masa mendatang.
Meskipun begitu, para peneliti menegaskan bahwa tidak ada hubungan yang ditemukan antara penyakit kardiovaskular dan penggunaan kontrasepsi progesteron, penggunaan agen kontrasepsi hormonal non-oral atau perawatan kesuburan.
Para peneliti juga menunjukkan sejumlah batasan, seperti beberapa data yang hilang dan fakta bahwa ulasan sebagian besar didasarkan pada bukti observasi.
Hal ini yang kemudian dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa ada faktor lain yang tidak terukur namun mungkin sama efeknya pada kesehatan kardiovaskular.
Baca Juga: Termasuk Disfungsi Ereksi, 5 Penyakit Ini Bisa Bermula dari Kesehatan Mulut
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi