Suara.com - Sinar matahari bermanfaat mengaktifkan terbentuknya vitamin D dalam tubuh manusia. Khusus pasien psoriasis atau peradangan kulit, berjemur di bawah sinar matahari sangat dianjurkan asal dilakukan dengan dosis yang pas.
Dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Endi Novianto, Sp. KK. (K) mengatakan bahwa sinar matahari menjadi terapi alami yang bisa dilakukan pasien psoriasis.
"Berjemur adalah salah satu terapi alami. Kita harus dapat sinar marahari diwaktu tepat dan sepanjang hanya dibutuhkan," kata Endi dalam webinar Perhimpunan Dokter Spesialis Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Kamis (5/11/2020).
Namun ia menekankan bahwa pasien psoriasis perlu mengetahui apakah dirinya sensitif pada sinar matahari atau tidak.
Sebab, lanjut dokter Endi, masalah psoriasis termasuk penyakit autoimun yang jika pasien sensitif dengan sinar matahari, maka ia berisiko mengalami masalah kulit terbakar.
"Jangan dilakukan pada orang yang punya riwayat sensitif pada sinar matahari misalnya seperti penyakit lupus. Tandanya orang sensitif sinar matahari jika kena sinar matahari kulitnya jadi merah," paparnya.
Untuk mengetahui apakah kulit sensitif atau tidak, Dokter Endi menyarankan untuk berjemur selama lima menit terlebih dahulu. Jika tidak terjadi apa-apa pada kulit, tidak ada kemerahan atau tidak merasa terbakar, maka berjemur bisa dilakukan selama maksimal 15 menit.
Ingat bahwa berjemur jangan dilakukan terlalu sering serta tetap memerhatikan kadar indeks sinar UV untuk mencegah kulit terbakar dan risiko penyakit kanker kulit.
"Dari handphone sekarang kita bisa lihat indeks sinar UV antara 6-8 itu saat tepat untuk berjemur. Dimulai 5 menit dulu kalau gak masalah, gak terbakar, gak kemerahan lanjutkan 6 menit berikutnya. Cukup 3 kali seminggu untuk mendapatkan manfaat berjemur. Sekaligus menaikan vitamin D. Vitamin D punya efek bagus untuk psoriasis," paparnya.
Baca Juga: Waspada, Radang Tenggorokan Tak Sembuh-sembuh Bisa Bikin Psoriasis Kambuh
Dikutip Suara.com dari Alodokter.com, psoriasis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas yang kerap disertai dengan gatal dan nyeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!