Suara.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa tinnitus atau tinitus, kondisi di mana seseorang menderung dengung di telinganya, diperburuk dengan Covid-19.
Tinitus umumnya disebabkan oleh cedera telinga, gangguan pendengaran terkait usia, atau penyakit penyerta.
Para ahli di Anglia Ruskin University (ARU) bersama dengan British Tinnitus dan American TInnitus Associations menemukan 40% orang yang menunjukkan gejala Covid-19 juga mengalami tinitus yang memburuk.
"Beberapa perubahan yang ditimbulkan oleh Covid-19 tampaknya berdampak negatif pada kehidupan penderita tinitus," kata Eldre Beukes, dari Anglia Ruskin University (ARU), dilansir The Sun.
Para ahli mempelajari 3.103 orang dengan tinitus yang berasal dari 48 negara berbeda.
Meski penelitian difokuskan pada orang yang sudah menderita tinitus, sejumlah kecil partisipan mengatakan bahwa kondisi tersebut yang dialami mereka dipicu oleh gejala infeksi virus corona.
Selain itu, tinitus juga bisa menjadi gejala long Covid-19, gejala yang masih dialami oleh orang yang sudah sembuh dari infeksi pernapasan ini.
Sebelum penelitian ini, King's College London juga menerbitkan 170 daftar gejala Long Covid-19, di antaranya mendengar suara aneh di malam hari, tinitus, dengung di telinga dan kelelahan.
"Peserta dalam penelitian ini melaporkan gejala Covid-19 memburuk atau, dalam beberapa kasus, bahkan memicu tinitus dan gangguan pendengaran. Ini adalah sesuatu yang perlu diperiksa secara cermat oleh layanan klinis," sambungnya.
Baca Juga: Gunakan Kotoran Telinga, Ilmuwan Bisa Mendeteksi Tingkat Stres Seseorang!
Tinitus merupakan istilah medis untuk menggambarkan persepsi kebisingan baik di satu telinga, kedua telinga atau di kepala.
Ini sering digambarkan dengan 'telinga berdenging'. Namun, suara yang didengar bisa berbeda pada setiap orang, seringnya dengung, dering, siul, senandung, atau bahkan, desis.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!