Suara.com - Dibatasinya kegiatan berkumpul membuat animo masyarakat melakukan donor darah berkurang saat pandemi.
Oleh karena itu, Palang Merah Indonesia (PMI) mendorong masyarakat untuk kembali menjadi donor darah mengingat pasokan yang menurun selama pandemi Covid-19
PMI memastikan bahwa proses pendonoran dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
"Kita setiap hari sebenarnya harus dapat 1.200 kantong, sekarang dapatnya hanya sekitar 200-500 kantong," kata dr. Fierly Yanarita dari Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta, dilansir ANTARA.
Menurut dia pasokan kantong darah selama pandemi berkurang drastis akibat kegiatan donor yang biasanya dilakukan instansi berkurang karena pandemi.
Ia menjelaskan bahwa kondisi itu dimulai ketika pandemi Covid-19 mulai ditemukan di Indonesia sekitar Maret 2020.
Biasanya berkurangnya kantong darah terjadi ketika bulan puasa tapi pandemi membuat kondisi itu bertahan dari awal tahun sampai saat ini.
Ketakutan akan pandemi, kata dia, membuat sukarelawan donor darah berkurang meski kebutuhannya tetap sama selama pandemi.
Hal itu menimbulkan tren donor darah langsung, atau yang ditujukan untuk pasien yang sudah ditentukan dan bukan untuk stok PMI.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Naik Tipis, Menperin: Alhamdulillah
Hal itu menimbulkan kesulitan karena keluarga pasien yang harus mencari donor darah tersebut.
Untuk mendorong masyarakat kembali bersedia menjadi donor, pihaknya memastikan bahwa donor darah tidak akan menyebarkan Covid-19 karena penyakit itu menyebar melalui cairan droplet (cipratan air liur).
PMI sendiri sudah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan donor darah seperti menurunkan syarat target terkumpul dari yang biasanya 75-100 kantong darah kini 40-50 kantong darah untuk tim PMI datang ke sebuah instansi.
"Untuk semua masyarakat, saya pastikan donor darah itu tidak membuat Covid-19. Lakukan donor darah tapi tetap harus melakukan protokol kesehatan dan PMI sendiri memastikan 3M tetap dilakukan," tutup Fierly. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Menperin Beberkan Industri Indonesia Masih Kuat, Ini Buktinya
-
Pegadaian Torehkan Sejarah, Menjadi Juara Dunia PMO Global Awards 2025
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
TKI Jadi Incaran Para Penipu Online, Dana Rp 7,1 Triliun Hilang
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
-
Bank Indonesia Ambil Kendali Awasi Pasar Uang dan Valuta Asing, Ini Fungsinya
Terkini
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?