Suara.com - Indonesia saat ini tengah melakukan penelitian uji klinis fase 3 terhadap vaksin Sinovac, salah satu vaksin Covid-19 asal China. Dan menariknya, vaksin tersebut diklaim memiliki efektivitas mengatasi infeksi virus corona hingga 90 persen.
Ketua Riset Uji Klinis vaksin Covid-19 Universitas Padjajaran prof. Dr. Kusnandi Rusmil Sp.A (K)., mengatakan bahwa efektifitas vaksin bergantung pada dosis kandungan imunogenesitas. Pada penelitian vaksin fase 1 dan 2 yang hanya dilakukan di Wuhan, China, dosis imunogenesitas sebanyak 92 persen dan 96 persen.
"Dosis tinggi itu 96 persen dan dosis rendah 92 persen, itu yang di Wuhan sudah ada laporannya. Kita di sini pakai dosis rendah sekitar 92 persen ke atas," kata Prof. Kusnandi dalam webinar bersama suara.com, Jumat (13/11/2020).
Uji klinis vaksin fase 3 di Indonesia telah dilakukan penyuntikan sebanyak dua kali. Guru besar Fakultas Kedokteran Unpad itu menyampaikan, suntikan vaksin pertama diberikan kepada 1.620 relawan, sedangkan suntikan kedua diberikan kepada 1.607 relawan. Antar suntikan hanya berselang dua minggu.
"Dua kali suntikan dan jaraknya dua minggu. Biasanya kita kan jarak antara imunisasi satu bulan. Ini kita jaraknya dua minggu supaya dosis tercapai. Tapi harapan saya kalau enam bulan, (efektivitas) 90 persen masih ada," katanya.
Hingga saat ini, menurut Kusnandi, tidak ada keluhan apapun yang dirasakan para relawan setelah mendapat suntikan vaksin uji coba tersebut. Sekalipun ada yang mengalami demam atau bengkak, itu hanya terjadi selama dua hari.
Profesor yang telah 26 kali melakukan uji klinis vaksin itu bahkan menyatakan bahwa penelitian vaksin Covid-19 tergolong rendah keluhan.
"Sampai sekarang saya merasa dibanding penelitian saya dulu yang lain, contohnya saat saya meneliti entabio, meneliti vaksin tetanus, difteri, kelihatannya ini lebih ringan gejala keluhannya. Sampai sekarang saya mengatakan bahwa vaksin ini yang telah dilakukan sebanyak 1.600 lebih tidak ada yang mengkhawatirkan. Semua berjalan normal dan tidak mengkhawatirkan," ucapnya.
Terkait kehalalan vaksin, Majelis Ulama Indonesia telah mendapat informasi bahwa vaksin Sinovac yang dibuat oleh perusahaan farmasi Biofarma itu tidak mengandung materi yang tidak halal.
Baca Juga: Cara Pemerintah Yakinkan Masyarakat Terkait Vaksin Covid-19 dari China
"Walaupun MUI sudah tahu kalau bahan yang dibuat di China oleh Biofarma itu bahan halal semua, MUI berangkat ke China untuk melihat prosesnya halal atau tidak. Nanti kita dengar laporannya. Tapi saya sebelum lakukan uji coba sudah tanya ke Biofarma, tidak ada materi yang mengandung yang tidak halal. Buat saya itu penting sekali, karena kalau di Indonesia sangat berdampak," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas