Suara.com - Bagi banyak pasangan, hubungan seksual merupakan suatu yang sangat personal dan intim. Tapi, tidak demikian dengan pasangan Ajun Perwira dan Jennifer Hill.
Keduanya tidak segan dan malu membagikan pengalaman di atas ranjangnya pada khalayak umum. Salah satu pengalaman yang diungkap bahwa ternyata Jenniner Hill merupakan seorang perempuan yang memiliki gairah seksual tinggi, atau dalam kata lain disebut hiperseks.
"Tapi mami hiperseks nggak?” tanya Nikita Mirzani melalui channel YouTube Crazy Nikmir Real, Minggu (15/11/2020).
"Emm, hiperseks nggak sih gue?" jawab Jennifer Jill balik tanya ke sang suami.
"Iya," jawab Ajun Perwira dengan singkat.
Dilansir dari Mayo Clinic, hiperseks juga sering dikenal dengan perilaku seksual kompulsif. Contohnya termasuk masturbasi, cybersex, banyak pasangan seksual, penggunaan pornografi.
Ketika perilaku seksual ini menjadi fokus utama dalam hidup Anda, sulit dikendalikan, dan mengganggu atau berbahaya bagi Anda atau orang lain, perilaku tersebut dapat dianggap sebagai perilaku seksual kompulsif. Lantas, perlukah diobati?
Masih menurut Mayo Clinic, seorang perlu mencari bantuan jika merasa kehilangan kendali atas perilaku seksualnya, terutama jika perilaku Anda menyebabkan masalah bagi Anda atau orang lain. Perilaku seksual kompulsif cenderung meningkat seiring waktu, jadi dapatkan bantuan saat Anda pertama kali menyadari mungkin ada masalah.
Saat Anda memutuskan apakah akan mencari bantuan profesional, tanyakan pada diri Anda:
Baca Juga: Jennifer Jill Hiperseks, Waspadai 5 Akibatnya Jika Tak Ditangani!
- Bisakah saya mengatur dorongan seksual saya?
- Apakah saya tertekan oleh perilaku seksual saya?
- Apakah perilaku seksual saya merusak hubungan saya, memengaruhi pekerjaan saya, atau mengakibatkan konsekuensi negatif, seperti ditangkap?
- Apakah saya mencoba menyembunyikan perilaku seksual saya?
Perawatan untuk perilaku seksual kompulsif biasanya melibatkan psikoterapi, pengobatan, dan kelompok swadaya. Tujuan utama pengobatan adalah membantu Anda mengelola dorongan dan mengurangi perilaku berlebihan sekaligus menjaga aktivitas seksual yang sehat.
Jika Anda memiliki perilaku seksual kompulsif, Anda mungkin juga memerlukan perawatan untuk kondisi kesehatan mental lainnya. Orang dengan perilaku seksual kompulsif sering mengalami masalah penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan atau masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi, yang memerlukan perawatan.
Orang dengan kecanduan lain atau masalah kesehatan mental yang parah atau yang menimbulkan bahaya bagi orang lain dapat memperoleh manfaat dari perawatan rawat inap pada awalnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental