Suara.com - Kabar baik tentang vaksin COVID-19 ditanggapi dengan hati-hati oleh pakar kesehatan. Sebab, adanya vaksin bukan tak mungkin membuat masyarakat lengah dan berhenti melakukan protokol kesehatan.
Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Prof. Cissy Kartasasmita, pencegahan penyakit tidak hanya dilakukan dengan vaksin, tapi juga kebiasaan dan perilaku sehari-hari.
"Vaksin COVID-19 bisa melindungi terhadap COVD-19 tapi tidak 100 persen. Kita harus tetap melakukan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan yang benar dan sering. Kemudian juga tidak berkerumun," kata Prof. Cissy dalam diskusi virtual, dilansir ANTARA.
Langkah-langkah protokol kesehatan tetap dijalankan untuk memastikan akhir dari pandemi. Karena kalau hal itu tidak dilakukan, masih sulit untuk diprediksi.
Selain 3M, dia juga meminta agar penerapan praktik 3T yaitu tracing (pelacakan), testing (pemeriksaan dini) dan treatment (perawatan) tetap rajin dilakukan sampai akhir pandemi.
Meski belum bisa memastikan kapan pandemi COVID-19 akan berakhir, tapi Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan bahwa beberapa negara telah mencatatkan ketiadaan kasus baru dalam kurun waktu tertentu.
Jika tidak ada kasus baru dalam jangka waktu yang lama, kata Cissy, kemungkinan tidak akan terjadi lagi penularan COVID-19.
"Di China sudah tidak pakai masker, sudah tidak melakukan jaga jarak. Itu yang kita inginkan," ujarnya, merujuk kepada China yang merupakan tempat di mana kasus pertama COVID-19 ditemukan pada akhir 2019.
Sejauh ini, beberapa vaksin COVID-19 sedang dalam tahap uji klinis fase ketiga di beberapa negara.
Baca Juga: Positif Corona, Lurah Petamburan Sempat Bicara sama Panitia Hajatan Rizieq
Termasuk vaksin Sinovac yang tengah diuji di Indonesia dengan melibatkan 1.620 relawan.
Berita Terkait
-
Realisasi vaksinasi rabies di Jakarta
-
Setelah Kasus Gigitan Anjing Rabies, Tabanan Evakuasi Anjing Liar
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!