Suara.com - Indonesia telah ditetapkan bebas polio oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2014 lalu. Pemberian vaksin polio melalui imunisasi menjadi salah satu kunci dalam menyelesaikan wabah penyakit tersebut.
Penasihat Field Epidemiology Training Program (FETP) dr. I Nyoman Kandun MPH mengatakan, pemerintah Indonesia saat itu masif melakukan program Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dimulai pada 1995.
Menurutnya, imunisasi sangat penting untuk membentuk daya tahan tubuh dalam melawan penyakit tertentu juga sebagai intervensi kesehatan masyarakat yang spesifik dan efektif dari segi biaya.
“Pemberian vaksin oral polio pada 1995-1997 diberikan pada siapa saja, tanpa memandang seseorang itu sudah diberikan vaksin polio secara rutin atau belum," jelas dokter Nyoman dalam webinar Dialog Produktif 'Belajar dari Sukses PIN Polio' yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (17/11/2020).
Ia menambahkan, pada saat itu masyarakat yang telah mendapat imunisasi polio rutin, akan kembali divaksin untuk memperkebal daya tahan tubuhnya. Sementara yang belum mendapat vaksin polio, maka menjadi imunisasi dasar.
PIN saat itu bertujuan untuk mengeradikasi polio di Indonesia. Masyarakat perlu mengetahui tahap-tahap penanganan penyakit menular, yaitu mengontrol, mengeliminasi dan mengeradikasi, jelas Nyoman.
“Mengontrol adalah menekan insiden penyakit menular. Sedangkan mengeliminasi adalah menekan hingga angka yang sangat rendah, bisa sampai nol, tapi virusnya tidak hilang. Mengeradikasi artinya, di samping kita bisa menekan penularan sampai nol, virusnya juga bisa hilang. Seperti misalnya cacar yang tidak ditemukan lagi adanya virus cacar sehingga kita bisa dikatakan mengeradikasi cacar," paparnya.
Cakupan imunisasi rutin polio itu sempat menurun akibat terdampak krisis multi dimensi pada periode 1998-2002. Pada 2002, baru pemerintah kembali melakukan PIN.
Kemudiam 2005 virus polio liar (wild polio virus) teridentifikasi di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat. Menurut Nyoman, penanganannya saat itu terbilang cepat melalui tindakan sub PIN agar virus polio liar yang masuk Cidahu tidak menyebar.
Baca Juga: Imunisasi Jadi Kunci Memberantas Penyakit Menular di Indonesia
"Tapi virus tersebut menyebar ke Sumatra dan wilayah lainnya," kata dr. Nyoman.
Pemerintah kemudian menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB dan kembali menjalankan PIN. Barulah pada 2006, polio tersebut teratasi dan 2014, label bebas polio diberikan WHO kepada Indonesia.
"Sampai saat ini tidak ditemukan lagi penderita polio yang disebabkan virus polio liar. Jadi apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisir penyebaran virus? Cakupan imunisasi harus setinggi-tingginya, bila perlu 100 persen," tegas dr Nyoman.
Menurut Konsultan Imunisasi dan pengawasan untuk lembaga pencegahan dan pengendalian penyakit CDC Atlanta kantor Indonesia dokter Jane Soepardi, kunci sukses untuk membebaskan Indonesia dari polio adalah dukungan dari pemerintah juga sumber daya tenaga kesehatan dan logistik yang cukup.
“Tidak kalah penting, Komunikasi dengan masyarakat melalui berbagai media terlaksana dengan baik sehingga imunisasi dengan vaksin yang sesuai, mampu diterima dan terbukti sebagai pendekatan kesehatan yang efektif," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara