Suara.com - Indonesia turut serta dalam penelitian vaksin Covid-19 melalui program pembuatan vaksin Merah Putih.
Vaksin tersebut dikembangkan oleh empat universitas terbaik di Indonesia dan dua lembaga penelitian dengan platform yang berbeda-beda.
Salah satu lembaga penelitian yang turut meneliti vaksin Merah Putih adalah Eijkman Institute.
Deputi Fundamental Research Eijkman prof. Herawati Sudoyo Supolo menyampaikan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Eijkman, menggunakan pendekatan yang lebih cepat dan aman serta mampu memberikan data yang akurat pada pemerintah.
"Itu kuncinya kenapa kita bisa cepat. Kita sudah terbiasa menggunakan platform ini sehingga bisa lebih cepat. Peneliti saat ini tidak bekerja lagi dalam senyap. Kita diminta untuk bisa menjadi komunikator termasuk memperbaiki komunikasi publik kita," kata Herawati dalam webinar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020).
Menurut Herawati, komunikasi terbuka sengaja dilancarkan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kegunaan vaksin. Walau dibuat dengan cepat, Herawati memastikan pembuatan vaksin tetap mengedepankan keamanan.
"Menurut saya vaksin Merah Putih itu jangka panjang. Kita tidak ingin memberikan vaksin Merah Putih yang tidak aman dan tidak manjur. Jadi kita akan melalui semua prosesnya. Tapi tetap ada percepatan tadi," katanya.
Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek BRIN Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti mengatakan, vaksin Merah Putih diyakini akan memberikan kedaulatan nasional. Karena itu percepatan penemuan kandidat vaksin Merah Putih dilakukan secara paralel.
Sehingga nantinya melalui vaksin Merah Putih, Indonesia memiliki enam kandidat vaksin Covid-19 sekaligus yang dibuat oleh empat Universitas dan dua lembaga penelitian.
Baca Juga: Akhir Desember AS Akan Miliki 40 Juta Dosis Vaksin Corona
“Kita targetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi 2021. Faktor yang menjadi fokus pengembangan vaksin Merah Putih tentu keamanannya, kemudian tingkat efektivitasnya. Stabilitas vaksin Merah Putih itu sendiri, implementasi, hingga ketersediaannya nanti juga akan terus dipantau” tutur Prof. Ali Ghufron.
Selain lembaga Eijkman Indonesia, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Airlangga juga turut serta meneliti vaksin Covid-19 Merah Putih.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien