Suara.com - Pola makan dan stres mungkin terlihat tidak memiliki hubungan satu sama lain. Namun studi pengamatan telah menemukan bahwa orang yang makan banyak buah dan sayuran atau mengikuti diet Mediterania lebih bisa merespons stres.
Sebaliknya, para peneliti juga menemukan hubungan antara gula tinggi dan asupan lemak jenuh serta kadar hormon stres kortisol dalam darah yang tinggi.
Melansir dari Medical News Today, para peneliti di Wake Forest School of Medicine di Winston-Salem, New York membandingkan efek jangka panjang dari pola makan khas Barat dengan pola makan Mediterania terhadap ketahanan stres.
"Sayangnya, orang Amerika mengonsumsi makanan yang kaya protein hewani dan lemak jenuh, garam, dan gula, jadi kami ingin mengetahui apakah diet tersebut memperburuk respons tubuh terhadap stres dibandingkan dengan pola makan Mediterania yang banyak mengandung protein dan lemak dari sumber tumbuhan," kata Carol A. Shively, seorang profesor patologi dan kedokteran komparatif di Sekolah Kedokteran Wake Forest dan peneliti utama studi tersebut.
Studi ini mereka telah dipublikasikan di jurnal Neurobiology of Stress.
Para peneliti membandingkan efek dua diet pada 38 kera betina paruh baya selama 31 bulan yang secara kasar setara dengan 9 tahun manusia.
Makanan Mediterania mengandung protein dan lemak terutama berasal dari tumbuhan, beberapa protein tanpa lemak dari ikan dan produk susu, serta kandungan lemak tak jenuh tunggal tinggi terutama berasal dari minyak zaitun extra virgin.
Pola makan tersebut memasukkan lebih banyak karbohidrat kompleks dan serat serta lebih sedikit garam dan gula rafinasi daripada pola makana ala Barat.
Selama percobaan, hewan yang makan makanan Barat mengumpulkan lebih banyak jaringan lemak dan memiliki profil bakteri usus yang berbeda dibandingkan dengan mereka yang menerima diet Mediterania. Mereka juga mengembangkan resistensi insulin yang lebih besar dan penyakit hati berlemak.
Baca Juga: Coba Yuk, Cara Istirahat dari Media Sosial Agar Tidak Stres
Para ilmuwan menciptakan stres akut yang singkat dengan mengisolasi individu dari kelompok lainnya selama 30 menit pada suatu waktu.
Kera yang mengonsumsi makanan Mediterania lebih tangguh secara fisiologis terhadap tantangan stres. Ini menunjukkan respon yang lebih kuat dari sistem saraf parasimpatis mereka di mana meningkatkan respons relaksasi untuk memulihkan tubuh ke keadaan tenang setelah mengalami stres.
“Berdasarkan temuan yang dilaporkan di sini, pola diet Mediterania dapat berfungsi sebagai strategi diet untuk mengurangi efek merusak dari stres pada kesehatan tanpa efek samping," kata Prof. Shively.
Meskipun begitu para peneliti menegaskan bahwa penelitian pada manusia masih diperlukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat