Suara.com - Diet vegan, atau pola makan yang hanya megonsumsi makanan nabati, dan vegetarian, yang mengonsumsi makanan nabati tetapi masih dapat memakan produk turunan hewan (seperti susu, telur, keju), disebut lebih berisiko mengalami patah tulang.
Berdasarkan studi longitudinal yang terbit di jurnal BMC Medicine, Minggu (22/11/2020), menunjukkan orang vegan dan vegetarian memiliki kepadatan mineral tulang yang lebih rendah.
Kepadatan tulang merupakan ukuran jumlah mineral (kebanyakan kalsium dan fosfor) yang terkandung dalam volume tulang tertentu, menurut Institut Kanker Nasional AS.
Tidak hanya itu, pemakan non-daging juga memiliki asupan kalsium dan protein yang jauh lebih rendah, CNN melaporkan.
Hasil ini didapat setelah peneliti menganalisis tiga kelompok, pemakan daging, pemakan ikan (pescatarian), vegetarian, dan vegan.
Penulis menemukan, dibanding pemakan daging, orang vegan dengan asupan kalsium dan protein rendah rata-rata memiliki risiko 43% lebih tinggi mengalami patah tulang, terutama di pinggul, tungkai, dan tulang belakang.
Sedangkan vegetarian dan pescatarian memiliki risiko tinggi alami patah tulang pinggul. Tetapi, risiko ini sebagian berkurang ketika peneliti mempertimbangkan indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) dan konsumsi kalsium serta protein yang cukup.
Namun risiko masih tetap tinggi pada vegan setelah mempertimbangkan faktor-faktor tersebut.
"Temuan studi mendukung penelitian tentang kesehatan tulang dengan asupan protein dan kalsium serta BMI. Protein dan kalsium adalah dua komponen utama tulang," tanggap Lauri Wright, ahli gizi dan ketua departemen nutrisi dan dietetika di Universitas Florida Utara.
Baca Juga: Jadi Tanda Ketidakseimbangan, Ini Arti Mimpi Patah Tulang
Namun, keterbatasan penelitian ini adalah sebagian besar peserta studi adalah orang Eropa kulit putih dan perempuan.
"Hasil dari ini, mengingat peserta terbatas, tidak dapat digeneralisasikan untuk populasi lain dan studi lebih lanjut diperlukan," kata Katherine Tucker, seorang profesor epidemiologi nutrisi di Universitas Massachusetts, Lowell.
Para penulis juga tidak memiliki data tentang suplementasi kalsium atau penyebab patah tulang. Selain itu, dari BMI juga sudah dapat menjelaskan temuan tersebut, kata penulis studi.
Vegan dan vegetarian cenderung memiliki BMI yang lebih rendah, dan ini telah dikaitkan dengan risiko patah tulang. Potensi meningkat karena beberapa faktor, seperti bantalan sendi yang kurang kuat saat mereka jatuh.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa