Suara.com - Seorang wanita asal Australia meninggal setelah mencapai puncak Gunung Everest dan ingin membuktikan bahwa vegan bisa melakukan apa saja.
Menyadur The Independent, Jumat (20/11/2020) Dr Maria Strydom, dari Melbourne, meninggal karena penyakit ketinggian saat menuruni puncak Gunung Everest pada hari Sabtu.
Suaminya, Robert Gropel, yang merupakan bagian dari tim pendakian, menderita edema paru di dataran tinggi saat menuruni gunung namun selamat dari perjalanan.
Dr Strydom dan suaminya adalah pendaki berpengalaman dan bercita-cita untuk mendaki tujuh puncak tertinggi dari tujuh benua sebagai upaya untuk membuktikan bahwa "vegan dapat melakukan apa saja".
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Monash University’s Business School di mana Dr Strydom menjadi dosen keuangan, dia mengatakan mereka terinspirasi untuk mendaki tujuh puncak setelah banyak pertanyaan muncul tentang apakah mereka dapat kekurangan zat besi atau protein karena mereka vegan.
"Tampaknya orang-orang memiliki gagasan yang salah tentang kekurangan gizi dan lemah," kata Doktor berusia 34 tahun tersebut.
"Dengan mendaki tujuh puncak, kami ingin membuktikan bahwa vegan dapat melakukan apa saja dan lebih banyak lagi." lanjutnya.
Seorang pria Belanda yang merupakan bagian dari ekspedisi yang sama juga meninggal hanya beberapa jam sebelum Dr Strydom karena penyakit ketinggian.
Eric Arnold mengeluh merasa kehilangan kekuatan dan meninggal pada Jumat malam di dekat South Col. Dalam wawancara televisi lokal awal tahun ini, pria 35 tahun tersebut mengatakan menaklukkan Everest adalah impian masa kecil.
Baca Juga: Liburan Mewah di Tengah Pandemi? Ini Pilihan Akomodasi untuk Wisatawan
Kematian Dr Strydom dan Arnold adalah yang pertama kali dikonfirmasi tahun ini di Gunung Everest. Sebelumnya, Subash Paul (43) dari India, juga meninggal setelah mencapai puncak, dilaporkan karena kelelahan.
Aletta Newman, saudara perempuan Dr Strydom, mengatakan kepada Australian Associated Press bahwa Gropel mampu berbicara tetapi "benar-benar putus asa". Gropel sangat bertekad untuk tidak meninggalkan Nepal tanpa istrinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Respons Pimpinan DPR Usai MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Apa Katanya?
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Bivitri Susanti: Penetapan Soeharto Sebagai Pahlawan Bisa Digugat ke PTUN dan MK
-
Ini Alasan Polisi Tak Tahan Roy Suryo Cs Usai Diperiksa Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi
-
Tidak Ada Kriteria Amnesti Bagi Koruptor, Menko Yusril Jelaskan Kewenangan Presiden
-
Putusan MK Larang Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, Yusril: Jadi Masukan Reformasi Polri
-
Prabowo Sudah Dengar Gerindra di Sejumlah Daerah Tolak Budi Arie Gabung, Suara Bakal Dipertimbangkan
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP