Suara.com - Dina Novelis, seorang ibu muda asal Surabaya yang mengalami postpartum depression atau depresi pasca melahirkan tengah viral di media sosial.
Berawal dari curhatannya di TikTok, Dina Novelis bercerita pernah mengalami postpartum depression setelah melahirkan anak pertamanya secara caesar pada November 2018 lalu.
Saat itu, Dina Novelis melalui hari yang cukup berat karena sempat tak sanggup memeluk bayinya yang baru dilahirkan. Bahkan ia juga sempat menolak suami dan anaknya karena amnesia sesaat.
Jauh sebelum melahirkan anaknya, Dina Novelis juga sempat didiagnosis menderita gangguan bipolar yang mengharuskannya minum obat terus-menerus. Tapi ia berhenti minum obat ketika hamil.
Menurut psikiater yang menangani Dina Novelis, dr Azimatul Karimah, SpKj, Dina telah mengalami masalah kejiwaan jauh sebelum menikah dan mengalami kehamilan.
Sehingga depresi yang dialaminya setelah persalinan bukan murni depresi postpartum. Dokter Azimatul Karimah mengatakan bipolar yang dimiliki Dina salah satu yang menjadi pemicu terjadinya depresi postpartum.
"Karena, dia sebelum mengalami kehamilan itu sudah ada bipolar. Maka ini menjadi faktor risiko dia mengalami depresi postpartum," ujar dr Azimatul Karimah, SpKj ketika dihubungan Suara.com melalui WhatsApp, Minggu (29/11/2020).
Ia menjelaskan bahwa depresi postpartum, gangguan bipolar, dan depresi adalah spektrum gangguan suasana hati yang naik dan turun tergantung pada situasinya. Misalnya, seseorang mengalami perubahan fisik, memiliki stresor psikososial atau tekanan dari lingkungannya.
"Jadi, spektrum gangguan suasana hati ini akan berubah nama. Seperti Dina, awalnya didiagnosa gangguan bipolar. Tapi, setelah dia persalinan gejala depresinya dominan," jelasnya.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Menyerupai Kanker Paru-Paru, Kenali Perbedaannya!
Depresi postpartum yang dialami Dina ini tentu berbeda dengan baby blues. Ia menjelaskan bahwa depresi postpartum adalah kondisi kejiwaan pasca persalinan yang sedikit lebih berat dibandingkan postpartum blues.
"Kondisi kejiwaan pasca persalinan ini seperti benang yang beda ujung. Mulai dari yang paling ringan postpartum blues, sedikit berat lagi depresi pasca melahirkan dan paling berat psikosis postpartum," jelasnya.
Beberapa orang mungkin mengira kondisi yang dialami Dina adalah gangguan postpartum. Tapi, dr Azimatul mengatakan kondisi seperti Dina bisa merupakan kelanjutan dari bipolar yang sudah dimilikinya.
Dilansir dari Hellosehat, depresi postpartum adalah masalah kesehatan mental setelah melahirkan yang berpengaruh pada perilaku dan kesehatan fisik ibu.
Depresi postpartum ini berbeda dengan baby blues biasa. Seorang ibu bisa dikatakan baby blues hanya jika mengalami gejala ringan dalam waktu singkat seperti gelisah, cemas, dan uring-uringan.
Sementara, gejala yang tidak kunjung membaik sekitar dua minggu hingga berbulan-bulan bisa disebut depresi postpartum. Karena itu, depresi postpartum disebut sebagai masalah mental dengan gejala yang lebih parah daripada baby blues.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan