Suara.com - Risiko penularan HIV dari ibu ke bayi atau anak merupakan salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia untuk mengeliminasi penyakit HIV AIDS. Bahkan, Ketua PP Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia), Dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) menyebut sebagian besar infeksi pada bayi disebabkan oleh penularan dari ibu.
"Makanya penemuan dini ibu terinfeksi penyakit menular seksual, seperti HIV, sifilis dan hepatitis B, memberi kesempatan penanganan sedini mungkin. Sehingga bayi tidak tertular dari ibunya," kata Ari dalam Press Briefing: hari Aids Sedunia 2020, di YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin, (30/11/2020).
Ia menjelaskan, bahwa penanganan dini secara komprehensif dan berkesinambungan pada trimester pertama bisa menurunkan risiko penularan hingga kurang dari 1 persen. Oleh sebab itu, ia menyampaikan bahwa setidaknya ada empat langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke anak.
"Pertama itu pencegahan penyakit menular pada perempuan usia reproduktif. Ini makanya jadi alasan pentingnya pendidikan seksual di usia reproduktif," kata Ari.
Ia mengatakan bahwa untuk meminimalisir penularan tidak bisa seperti pemadam kebakaran. Sehingga mesti dicegah dari awal. Semetara untuk angkah selajutkan ialah pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.
"Pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada perempuan dengan penyakit menular dapat yang dapat ditularkan selama kehamilan," kata Ari.
Selanjutnya, ialah pencegahan penularan penyakit dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya. Sedangkan yang terakhir ialah pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu dengan penyakit menular beserta anak dan keluarganya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online