Suara.com - Detak jantung, juga dikenal sebagai denyut nadi, adalah frekuensi detak jantung seseorang per menit. Detak jantung normal bervariasi pada setiap orang, tetapi kisaran normal untuk orang dewasa adalah 60 hingga 100 denyut per menit.
Detak jantung normal tergantung pada individu, usia, ukuran tubuh, kondisi jantung, apakah orang tersebut sedang duduk atau bergerak, penggunaan obat-obatan dan bahkan suhu udara, lapor Live Science.
Emosi pun dapat memengaruhi detak jantung. Misalnya, saat seseorang bersemangat atau takut, detak jantung akan meningkat.
Hal terpenting adalah tubuh yang bugar dapat membuat otot jantung bekerja lebih efisien, menurut American Heart Association (AHA).
"Jantung Anda adalah otot dan seperti halnya memperkuat otot lain dengan melakukan aktivitas, Anda dapat melakukan hal yang sama dengan jantung Anda," kata Dr. Mary Ann Bauman, internis di Integris Baptist Medical Center di Oklahoma City.
Mengetahui detak jantung dapat membantu Anda memantau tingkat kebugaran tubuh sendiri, dan dapat mendeteksi jika ada masalah kesehatan jika mengalami gejala.
Ketika orang berolahraga, dan detak jantung berada di "zona jantung target", mereka memperoleh manfaat paling banyak dan meningkatkan kesehatan jantungnya.
"Ketika detak jantung berada di zona target, artinya Anda mendorong otot untuk lebih kuat," sambung Bauman.
Zona detak jantung target seseorang adalah antara 50 persen dan 85 persen dari detak jantung maksimumnya.
Baca Juga: Teknologi Monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh
Umumnya, detak jantung maksimum dihitung dengan cara mengurangkan usia Anda dari 220. Untuk orang berusia 30 tahun, misalnya, 220 - 30 = 190.
Jadi, zona detak jantung target orang usia 30 tahun, antara 50% hingga 85% dari 190, yaitu 95 hingga 162 detak per menit (bpm).
Cara mengukur detak jantung
Tempat termudah untuk mengukur detak jantung Anda, menurut AHA, adalah di bagian pergelangan tangan, siku bagian dalam, sisi leher, dan mata kaki.
Untuk pembacaan yang akurat, letakkan dua jari di atas salah satu area ini dan hitung jumlah denyut dalam 60 detik. Anda juga dapat melakukan ini selama 20 detik dan mengalikan dengan tiga, yang mungkin lebih mudah.
Lebih baik jangan menggunakan ibu jari karena terkadang Anda bisa merasakan denyut di ibu jari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien