Suara.com - Infeksi HIV rentan dialami orang yang sering melakukan aktivitas seksual dengan berganti-ganti pasangan, atau juga pengguna narkoba jarum suntik. Namun ternyata penyakit AIDS itu juga bisa menginfeksi seseorang meski tidak memiliki riwayat tersebut.
Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam Sp. PD. mengatakan bahwa orang yang sakit AIDS tetapi tidak ada riwayat seks bebas atau pemakai narkoba suntik kebanyakan memiliki gejala awal yang bermacam-macam.
"Ada juga pasien yang terdiagnosis setelah tindakan endoskopi ditemukan jamur pada kerongkongannya," kata Prof. Ari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12/2020).
Lidah yang putih akibat jamur disertai berat badan turun juga perlu diduga disebabkan oleh virus HIV, lanjutnya. Penyakit TBC paru pada pasien dengan risiko tinggi menderita HIV-AIDS harus dievaluasi kemungkinan terinfeksi HIV.
Hanya saja, ia menambahkan, faktor risiko menjadi tidak jelas ketika pasien bukan pengguna narkoba jarum suntik ataupun bukan pelaku seks bebas baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis.
"Sebagian besar pasien datang dengan diare kronis, diare yang sudah berlangsung lebih dari dua minggu. Sebagian besar pasien datang dengan berat badan turun," ucapnya.
Pasien dengan HIV juga bisa mengalami kelainan pada kulit dengan berubah warna jadi kehitaman. Jika virus HIV telah mengenai otak, pasien bisa datang ke dokter dengan kondisi kejang, demikian kata Ari.
"Dengan semakin banyak kasus HIV di tengah masyarakat, mestinya kemampuan dokter untuk mendeteksi kasus ini meningkat. Semakin cepat diobati semakin cepat kita mencegah komplikasi yang terjadi," ujar Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Prof Ari bercerita, sejumlah pasien HIV yang ditanganinya dan rutin mengonsumsi obat bisa hidup normal tanpa keluhan. Juga berat badan pasien sudah kembali normal.
Baca Juga: 13 Tahun Rahayu Melawan Stigma Buruk ODHIV, Dijauhi dan Sulit Berobat
Menurut Ari, perilaku seks bebas merupakan faktor risiko utama virus HIV bisa berpindah antar manusia.
"Suami atau istri yang menderita HIV akan menularkan kepada istri atau suaminya. Ibu penderita HIV bisa menularkan kepada anak-anak yang dilahirkan. Orang serumah atau orang sekantor atau teman sekolah dengan penderita HIV tidak akan tertular kalau hanya sekedar ngobrol atau bekerja dalam satu tim, makan bersama, berenang bersama, atau duduk dalam ruangan yang sama," paparnya.
Ia menyampaikan bahwa stigma menakutkan bahwa penderita HIV harus dikucilkan seharusnya tidak perlu terjadi lagi.
Prof Ari juga menyampaikan kepada para pasien HIV yang mengonsumsi obat anti retroviral (ARV) tidak perlu bersedih hati mengenai masa depan. Karena dengan minum obat secara teratur dan tidak terputus, kualitas hidup juga akan membaik.
Menurutnya, kasus HIV-AIDS bisa dicegah dan angka kejadiannya bisa ditekan dengan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan.
"Buat siapa pun yang berisiko, silakan periksa status HIV untuk mengetahui apakah anda mempunyai virus HIV atau tidak. Semakin cepat dideteksi, semakin cepat diobati, semakin rendah risiko menularkan ke orang lain," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!