Suara.com - Dunia tengah menunggu penemuan vaksin yang dapat menangkal penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19.
Namun menurut Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional atau ITAGI Peof. DR. Dr. Soejatmiko Sp. A., vaksin tidak membuat seseorang mendapatkan kekebalan instan begitu saja.
"Satu orang yang disuntik itu gak langsung kebal. Baru setelah dua minggu, baru bisa melindungi," kata Soejatmiko dalam webinar KPCPEN, Rabu (2/12/2020).
"Gen yang meningkat hanya ada dalam sel tubuh dan dalam darah orang itu. Kalau virus masuk ke dalam sel tubuh dan darah akan dinetralkan oleh antibodi. Maka orang yang divaksinasi tidak akan sakit," jelasnya lebih lanjut.
Meski nantinya tubuh menjadi kebal, Soejatmiko menegaskan bahwa orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 tetap bisa menularkan virus ke orang lain.
Karena itu ia menekankan pentingnya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat beraktivitas.
"Kalau virus menempel di tangan, virus itu bisa nempel di pakaian, helm, lalu bertemu dengan teman di kantor, keluarga di rumah, walaupun sudah divaksinasi bisa menularkan ke orang lain. Jadi walaupun sudah diimunisasi harus tetap pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," ucapnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pemberian vaksin kepada minimal 70 persen populasi di suatu daerah guna tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Kalau yang kebal makin banyak, virus akan susah berkembang biak. Kalau sudah mencapai 70 persen, maka virus akan makin susah berkembang biak. Sehingga penularan menurun, kematian menurun, pandemi cepat berhenti, ekonomi akan membaik," kata Soejatmiko.
Baca Juga: RUU Sudah Disahkan, Pemerintah Jepang Gratiskan Vaksin Covid-19 untuk Warga
Sementara 30 persen yang tidak menerima vaksin diharapkan adalah mereka yang masih berusia 18 tahun ke bawah dan 59 tahun ke atas. "Mereka usia 18 tahun ke bawah dan 59 tahun ke atas akan mendapat kekebalan kelompok jika semakin banyak usia 18 sampai 59 tahun yang divaksinasi," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
Terkini
- 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
- 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
- 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
- 
            
              Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
- 
            
              Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
- 
            
              Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
- 
            
              Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
- 
            
              Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
- 
            
              Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
- 
            
              Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat