Suara.com - Makan sayur dan buah dianjurkan demi meningkatkan kekebelan tubuh, di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
Sayangnya, berada di rumah malah memicu pola makan yang buruk, termasuk mengalami peningkatan jumlah konsumsi makanan siap saji (junk food).
Hal ini tentu wajib diwaspadai karena berisiko bisa meningkatkan berat badan, obesitas, hingga menimbulkan berbagai penyakit degeneratif lainnya.
Ahli gizi dan Ketua Indonesia Sport Nutrition Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes mengatakan demi menjaga daya tahan tubuh, masyarakat harus lebih cermat dalam memilih pola makan, khususnya perlu banyak makan buah dan sayur saat masa pandemi.
"Jadi memang sebanyak 93,6 persen masyarakat Indonesia belum mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya dalam porsi yang cukup untuk tubuh. Karena itu perlu masyarakat banyak konsumsi buah dan sayur untuk kesehatan," ujar Rita dalam pernyataannya secara virtual, Kamis (3/12/2020).
Lebih lanjut, dia juga menerangkan masyarakat juga bisa melakukan metode flexitarian untuk menjadi pilihan yang tergolong cukup mudah untuk diadopsi oleh orang-orang yang baru memulai menerapkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan.
Metode flexitarian ini merupakan pola makan fleksibel dengan mengutamakan konsumsi sayur dan buah seperti halnya diet vegetarian namun tetap bisa konsumsi daging atau protein hewani dengan jumlah yang sedikit.
"Dengan melakukan secara konsisten mengonsumsi buah dan sayur sebagai porsi utama setiap harinya selama pandemi, masyarakat nantinya akan dapat merasakan berbagai manfaat baik dari metode ini," tambah dia.
Bahkan, National Center for Biotechnology Information juga mengungkapkan salah satu manfaat flexitarian adalah berkurangnya risiko berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit jantung hingga 32 persen, turunnya berat badan secara stabil dan konsisten, serta bertahannya kemampuan memori.
Berita Terkait
-
Normalnya, Sehari Kentut Berapa Kali? Ini Kata Ahli Gizi soal Batas Jumlah yang Sehat
-
Kapan Musim Rambutan Datang? Viral Cuitan Tahun 2025 Belum Makan Rambutan
-
5 Rekomendasi Parfum Aroma Buah yang Manis, Harga Terjangkau
-
Promo Superindo Hari Ini 24-26 Oktober 2025: Diskon Daging, Minyak, & Buah
-
Kenaikan Biodiesel B50 Bakal Menekan Harga Sawit Petani
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara