Suara.com - Sebuah studi dari King's College, London, menemukan bahwa pasien yang memiliki kondisi retinopati diabetik menghadapi risiko rawat inap akibat Covid-19 yang lebih tinggi. Mereka juga lima kali lebih mungkin membutuhkan dukungan ventilator.
Melansir dari Times of India, retinopati ditandai dengan kerusakan pembuluh darah di sekitar mata yang merupakan komplikasi umum dari diabetes tipe 1 dan tipe 2. Dalam banyak kasus, kerusakan pembuluh darah juga dapat menyebabkan kerusakan organ di bagian tubuh lain.
Dengan kasus retonoplati diabeteik, para ahli menyelidiki sebesar apa pengaruh kadar gula darah atau diabates pada keparahan Covid-19.
Ketika seseorang menderita diabetes maka tidak hanya mempengaruhi kadar glukosa darah tubuh tetapi juga mengganggu tingkat produksi insulin dalam tubuh. Hal ini yang membuat komplikasi dapat berlangsung lama, terutama pada kekebalan.
Orang dengan kadar gula darah tinggi bisa menyulitkan tubuh untuk memanfaatkan nutrisi untuk pertahanan kekebalan dalam melindungi tubuh dari beberapa infeksi dan mempercepat penyembuhan.
"Untuk pasien dengan kadar gula darah yang tidak terkelola, menjaga kekebalan dan mencegah risiko infeksi bisa menjadi situasi yang rumit," kata Dr Snehal Tanna, Ahli Diabetes & Spesialis Kaki Diabetik di Rumah Sakit Jupiter
"Bahkan bagi mereka yang memiliki kendali yang baik atas kadar gula mereka, serangan kecil infeksi bisa berarti peningkatan stres yang mengakibatkan kadar glukosa tinggi. Hal ini yang mendasari komorbiditas dalam menghadapi Covid-19," imbuhnya.
Dokter Bharat Agarwal, Konsultan, Penyakit Dalam, Rumah Sakit Apollo, Navi Mumbai menambahkan bahwa diabetes tidak hanya menurunkan kekebalan, tetapi juga meningkatkan faktor risiko perkembangan infeksi sekunder.
"Diabetes adalah kondisi penekan kekebalan yang berarti menurunkan kekebalan Anda. Kondisi ini juga dapat mengundang penyakit lain dan mempersulit melawan kuman mematikan seperti Covid-19," kata dokter Agarwal.
Baca Juga: Grup Astra Berpartisipasi dalam Ekspor Nonmigas Masa Pandemi COVID-19
"Apa yang juga kami lihat adalah bahwa penderita diabetes juga memiliki fenomena vaskular yang mendasari, sehingga mereka rentan terhadap masalah seperti penyimpangan kardiovaskular, penurunan pernapasan, penyakit paru-paru kronis yang menambah risiko dan membuat pemulihan dari infeksi jauh lebih sulit," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang