Suara.com - Masker kain menjadi pilihan alat pelindung diri dari Covid-19 terbaik untuk masyarakat umum. Sayangnya masker ini akan menjadi kurang efektif dalam memblokir virus corona Covid-19 ketika sudah tipis karena dicuci dan dipakai berulang kali.
Dengan demikian, penting untuk memperhatikan tanda-tanda bahwa masker tidak lagi secara aman menyaring tetesan pernapasan. Melansir dari Huffpost, berikut beberapa tanda masker kain Anda tak lagi efektif, antara lain:
1. Strapnya Longgar atau Rusak
Strap atau pengikat masker yang rusak bisa menjadi tanda bahwa Anda harus segera mengganti masker dengan yang baru.
"Hal terbesar yang harus diperhatikan adalah tali pengikat yang menjaga masker tetap di tempatnya," kata Hannah Yokoji, direktur merek The Laundress.
"Jika strap longgar atau melar, Anda harus segera berhenti menggunakannya karena akan membuat masker tidak lagi bisa dipasang dengan benar," imbuhnya.
2. Ukuran Masker Tak Lagi Pas
Jika Anda telah mengenakan masker untuk beberapa waktu dan ukuran masker mulai kendor, Yokoji menyarankan untuk mengganti karet elastis masker atau tak lagi memakainya sama sekali.
"Masker Anda harus pas di bawah dagu, di pipi dan di sekitar hidung," kata Yokoji. "Seharusnya masker tidak punya celah sama sekali," imbuhnya. Masker juga harus diganti saat klip hidung tidak lagi pas di sekitar hidung.
Baca Juga: 1,2 Juta Vaksin Covid-19 asal China Tiba, Jokowi: Masih Perlu Tahapan BPOM
3. Masker Sobek atau Berlubang
Hentikan pemakaian masker jika ada benang tak rapi atau usang, ada robekan, dan ada lubang yang terbuka atau robek.
"Jangan pernah menggunakan masker yang sobek karena virus bisa masuk dan keluar dengan cara ini," kata ahli kesehatan masyarakat klinis dan penyakit menular Christina M. Madison.
4. Masker Kotor
Menurut dokter berlisensi Leann Poston, masker kotor yang disebabkan oleh tumpahan kopi, riasan, dan lain sebagainya bisa menjadi tanda bahwa masker sudah usang.
"Jika masker terlihat kotor dan pencucian tidak menghilangkan noda, mungkin inilah saatnya untuk membuangnya," kata Poston. "Masker bernoda mungkin telah digunakan secara berlebihan dan perlu diganti," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!