Suara.com - Meningkatkanya kasus Covid-19 di Amerika Serikat membuat negara bagian California bersiap melakukan lockdown paling ketat.
Dilansir ANTARA, pembatasan di California itu diperintahkan oleh Gubernur Gavin Newsom untuk diberlakukan berdasarkan per wilayah saat ranjang unit perawatan intensif rumah sakit mencapai kapasitasnya.
Newsom menyerukan agar bar, salon rambut dan kuku dan toko tato tutup lagi. Pada pukul 11.59 malam pada Minggu, daerah yang terkena dampak, termasuk California Selatan, juga diharuskan menutup restoran bahkan di luar ruangan.
Newsom, politisi Demokrat di masa jabatan pertama, mengancam menahan dana dari pemerintah daerah yang menolak melaksanakan pembatasan.
Tindakan keras itu membuat marah beberapa warga California delapan bulan setelah pandemi dan beberapa pejabat penegak hukum. Para sheriff di Los Angeles dan Riverside County mengatakan mereka tidak akan membantu memaksakan penguncian itu.
"Kantor Sheriff Riverside County tidak akan dipaksa, dirisak atau digunakan sebagai kekuatan melawan penduduk Riverside County dalam penegakan perintah gubernur," kata Sheriff Riverside County Chad Bianco dalam pesan video yang dipasang di laman departemen.
Wilayah Teluk San Francisco juga akan dikunci mulai pukul 10 malam, pada Minggu, di bawah serangkaian perintah terpisah yang dikeluarkan oleh Wali Kota London Breed.
Newsom dan Breed sama-sama dikritik tajam setelah makan malam terpisah di restoran mewah Lembah Napa, French Laundry, pada November meski berulang kali memperingatkan warga California untuk menghindari kegiatan seperti itu.
California melaporkan lebih dari 30.000 kasus baru pada Minggu, melebihi angka sebelumnya negara bagian itu yaitu 21.986 yang ditetapkan pada 4 Desember, dan menandai rekor baru untuk pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. New Jersey, North Carolina, Virginia dan West Virginia juga mengumumkan rekor kenaikan infeksi baru dalam satu hari.
Baca Juga: Amerika Serikat Larang Impor Kapas dari China, Diduga karena Kerja Paksa
Ketika AS berjuang di bawah gelombang mutakhir pandemi, Dr. Deborah Birx, koordinator tanggapan virus corona Gedung Putih, mengeluh pada Minggu tentang pesan beragam yang datang dari para gubernur AS.
"Saat ini, di seluruh Sun Belt, kami memiliki gubernur dan wali kota yang memiliki kasus yang setara dengan apa yang mereka alami di musim panas namun tidak menerapkan kebijakan dan mitigasi yang sama dengan yang mereka lakukan di musim panas, yang mereka tahu telah mengubah arah pandemi ini di seluruh Selatan," katanya dalam sebuah wawancara di acara Meet the Press NBC.
Presiden terpilih Joe Biden, seorang Demokrat yang mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 3 November, mengatakan bahwa saat menjabat pada 20 Januari dia akan memberlakukan wajib menggunakan masker di tempat yang jadi otoritasnya, seperti di gedung federal dan untuk perjalanan antarnegara bagian.
Di New York City, salah satu episentrum awal pandemi AS, beberapa sekolah umum di distrik sekolah terbesar di negara itu bersiap untuk dibuka kembali untuk kelas tatap muka setiap hari pada Senin setelah penutupan seluruh kota.
Diperkirakan 190.000 anak dalam program yang ditujukan untuk anak usia dini, sekolah dasar dan siswa berkebutuhan khusus akan memenuhi syarat untuk kembali ke ruang kelas.
Negara bagian tetangga New Jersey pada akhir pekan menghentikan olahraga pemuda dalam ruangan setelah setidaknya 28 penularan menjangkiti 170 orang.
Berita Terkait
-
Donald Trump Sambut Positif Desakan Perdamaian di Gaza, Pencitraan Semata?
-
Profil Glory Lamria, Disorot Terima Fasilitas Mewah Saat Sambut Prabowo di Amerika
-
Klaim Akhiri 7 Perang, Donald Trump Sindir PBB Cuma Pandai Menulis Surat
-
Pidato Prabowo Bikin Trump Kagum! Rahasia Dibaliknya Dibongkar di PBB
-
Momen Langka: Presiden Macron Dilarang Lewat, Langsung Telepon Trump
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis