Suara.com - Sebanyak enam pasien Covid-19 di Pakistan meninggal dunia akibat rumah sakit tempat mereka dirawat kehabisan pasokan tabung oksigen.
The News melaporkan pemasok tabung oksigen tidak dapat memenuhi permintaan Rumah Sakit Pendidikan Khyber Peshawar, Pakistan, secara terus-menerus dan tepat waktu.
"Rumah sakit menerima tabung oksigen dari Rawalpindi, (mereka) tidak datang tepat waktu," kata juru bicara rumah sakit.
Oksigen merupakan alat bantu pernapasan yang krusial bagi penderita Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Sebab, menurut National Institues of Health (NIH) AS, pasien Covid-19 rawat inap sering mengalami hipoksemia, kondisi saat oksigen di dalam darah rendah.
Hipoksemia merupakan kondisi serius. Tanpa oksigen yang cukup, organ tubuh seperti jantung, otak, ginjal, tidak dapat berfungsi dengan baik.
Sedangkan UK Research and Innovation mengatakan paru-paru orang yang terinfeksi dan rusak akan kurang efektif dalam membiarkan oksigen mengalir ke aliran darah.
Jadi, mereka perlu menerima oksigen tambahan, untuk meningkatkan jumlah oksigen di paru-paru dan darah.
Apabila menghirup oksigen tambahan tidak cukup untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah, alat penekan oksigen yang digunakan untuk membantu pergerakan gas masuk dan keluar dari paru-paru dapat digunakan.
Baca Juga: Pilkada 2020, Bagaimana Nasib Pasien Covid-19 di Bali yang Jalani Isolasi?
Okisgen diberikan melalui masker yang terpasang erat ke mesin melalui pipa plastik. Perawatan yang disebut Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) ini dilakukan saat pasien dalam keadaan sadar sehingga dokter dapat mengontrol tekanan dan jumlah oksigen yang dialirkan oleh mesin. Tapi, CPAP membutuhkan oksigen dalam jumlah besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
Terkini
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA