Suara.com - Musim penghujan, umumnya anak-anak jauh lebih rentan terhadap penyakit seperti sakit tenggorokan, demam, pilek, flu, pneumonia, masalah kulit hingga asma. Artinya orangtua harus memperhatikan apa yang dikonsumsi anaknya.
Namun, tidak semua makanan layak dikonsumsi saat musim hujan untuk anak. Berikut sejumlah makanan yang harus dihindari saat musim hujan, seperti dilansir Times of India, Selasa (8/12/2020) diantaranya yaitu:
1. Makanan asin dan berminyak
Sebaiknya hindari makanan lemak dan minyak dari produk hewani selama musim hujan, seperti mentega dan asam lemak omega 6 karena dapat menyebabkan penebalan lendir dan air liur pada tenggorokan anak.
Sebaiknya orangtua lebih memberikan atau menggunakan minyak sayur sebagai pengganti minyak hewani untuk memasak makanan untuk anak di musim hujan.
2. Permen
Terlalu banyak gula dalam tubuh dapat menurunkan sel darah putih. Tak hanya itu, mengonsumsi gula terlalu banyak dapat akan membuat anak-anak mudah terkena infeksi virus dan bakteri.
Orangtua juga perlu memastikan untuk tidak memberikan minuman bersoda, minuman dingin, permen, dan coklat.
3. Mayones
Baca Juga: Tak Hanya Menyedapkan, Simak 3 Manfaat Kesehatan Kayu Manis
Mayones kaya akan histamin, bahan kimia yang membantu tubuh melawan alergi. Mengkonsumsi histamin selama musim hujan dapat memicu produksi lendir, yang dapat menyebabkan masalah tenggorokan.
Histamin ditemukan dalam tomat, alpukat, terong, mayones, cuka jamur, buttermilk, acar, makanan fermentasi dan pengawet buatan.
4. Produk susu
Semua protein hewani menyebabkan penebalan air liur dan lendir, yang membuat anak-anak sulit menelan.
Hindari menyajikan sup dan saus berbahan dasar keju, dan krim kepada anak-anak Anda, terutama saat mereka mengalami hidung tersumbat.
5. Daging
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat