Suara.com - Wilayah Eropa tengah mengalami gelombang kedua penularan virus corona. Update Covid-19 global menurut data dari worldometers, total kasus Covid-19 di benua Eropa saat ini jadi yang terbanyak di dunia dengan jumlah 18.995.081. Sedangkan data global tercatat total infeksi Covid-19 ada 69.200.718 kasus yang tersebar di 220 negara.
Dikutip dari The Local, Swedia dan Denmark alami kenaikan kasus harian selama tujuh hari terakhir. Sementara Prancis dan Italia yang sebelumnya alami lonjakan kasus sepanjang Oktober - November, alami penurunan drastis infeksi harian.
Meskipun di Prancis penurunan infeksi telah mendatar, pemerintah setempat masih kesulitan untuk mengakhiri penguncian nasional.
Kasus harian di Jerman juga cenderung datar selama satu pekan terakhir. Negara itu tengah berusaha untuk mengurangi jumlah infeksi harian tetap berada di bawah angka 20.000 per hari.
Angka kematian harian di Eropa juga jadi tertinggi di dunia. Data worldometers per Kamis (10/12) pukul 07.25 WIB menunjukan angka kematian Eropa sebanyak 4.875 jiwa dalam 24 jam terakhir.
Angka itu merupakan seperempat dari total kematian harian di dunia yang tercatat ada 12.083 jiwa.
Total kematian paling banyak terjadi di Inggris, Italia, dan Prancis yang memiliki lebih dari 50.000 jiwa meninggal terkait Covid-19. Sementara Jerman telah mencapai angka 20.000 jiwa.
Italia alami rata-rata penambahan kematian harian 700 per hari. Di Prancis, Jerman, dan Inggris, rata-rata korban tewas selama tujuh hari terakhir berada di sekitar angka 400 jiwa per hari.
Seperti yang dilaporkan The Local, para pemimpin negara-negara Eropa itu selalu memiliki aturan berubah seiring tingkat infeksi virus yang masih fluktuatif.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Minggu Depan, Inggris Vaksinasi dengan Pfizer
Denmark baru-baru ini memperkenalkan serangkaian tindakan baru untuk sebagian negara. Sementara Austria baru saja mengurangi pengunciannya. Swiss dan Jerman mungkin belum memperkenalkan langkah-langkah baru di hari-hari mendatang. Sedangkan Prancis, yang tampaknya akan melonggarkan pengunciannya pada 15 Desember, kemungkinan memutuskan untuk mempertahankan aturan tersebut karena infeksi masih tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif