Suara.com - Dalam beberapa waktu terakhir, terapi sel punca mulai atau stem cell banyak dilirik masyarakat. Stem cell ini disebut bisa berpotensi untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit.
Sayangnya, di Indonesia sendiri masih belum banyak laboratorium yang menyediakan layanan tersebut. Sehingga banyak masyarakat kemudian yang lebih memilih untuk melakukan terapi stem cell keluar negeri.
Tapi, kini masyarakat tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan layanan terapi stem cell.
Kini, Celltech Stem Cell Centre (CSC), sebuah perusahaan industri medik di bidang jasa pelayanan kesehatan khususnya bidang penelitian, pengembangan dan produksi sel punca / stem cell berkomintmen untuk laboratorium stem cell di 32 provinsi di Indonesia.
Komitmen itu tertuang dalam kerjasama berupa penandatangan Nota Kesepahaman (MOU) bersama dr. H.Khaerul, M.Kes (Wali Kota Tarakan, Kalimantan Utara), Dr. H. AS. Thamrin, MH (Walikota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara), pada beberapa waktu lalu.
"Diharapkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) tersebut banyak warga negara Indonesia yang tidak lagi memilih berobat ke luar negeri dan cukup melakukannya di negara sendiri," kata Owner Celltech Stem Cell Centre (CSC) Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD, dalam keterangannya, Jumat (11/12/2020).
Ia mengatakan bahwa terapi stem cell di dalam negeri pun tidak kalah dengan yang ada di luar negeri. Dengan begitu juga bisa menjadikan Indonesia sebagai tujuan medical tourism atau wisata medis.
"Ini Bisa menjadikan Indonesia sebagai pusat tujuan medical tourism dengan memberikan pelayanan dan kualitas terbaik dan juga bertujuan untuk meningkatkan devisa negara," kata Debby.
Sebagai informasi, CSC merupakan laboratorium riset, pengolahan dan penyimpanan sel punca yang telah memiliki izin operasional dari KEMENKES, terakreditasi World Council of Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine WOCPM. Sebelumnya, mereka juga telah melakukan kerjasama dengan RS Kanker Dharmais dan RSIA Kemang Medical Care tentang pelayanan laboratorium stem cell.
Baca Juga: Penang Larang Turis Indonesia Datang, Gara-gara Covid-19?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!