Suara.com - Sebuah studi baru meneliti bagaimana memperkecil transmisi virus corona Covid-19 di mobil melalui pemodelan. Hasilnya menunjukkan membuka jendela mungkin menjadi upaya terbaik karena aliran udara di dalam mobil dipengaruhi oleh jendela yang terbuka.
Melansir dari Medical News Today, penelitian yang diterbitkan pada jurnal Science Advances ini menyebutkan bahwa penyebaran virus corona bisa melalui udara. Dalam hal ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan untuk mengurangi menghabiskan waktu di dalam ruangan dengan orang lain, namun jika tak bisa dihindari maka pertahankan jarak sosial dan kenakan masker.
Dalam studi ini, para peneliti ingin memahami bagaimana membuka empat jendela di mobil dengan lima tempat duduk dapat sangat berpengaruh pada aliran udara. Oleh karena itu kondisi ini dapat mempengaruhi risiko relatif dari dua orang yang menularkan virus di antara mereka.
Para peneliti menemukan bahwa membuka semua jendela mobil paling efektif dalam mengurangi konsentrasi virus. Namun, membuka kombinasi jendela apapun lebih baik daripada menutup semuanya.
"Skenario terbaik yang kami temukan adalah membuka keempat jendela, tetapi bahkan membuka satu atau dua jendela jauh lebih baik daripada menutup semuanya," kata Asimanshu Das, seorang mahasiswa pascasarjana di School of Engineering di Brown University, RI, dan salah satu penulis utama penelitian ini.
Membuka jendela sangat membantu karena meningkatkan frekuensi aliran udara di dalam mobil berubah. Namun, para peneliti juga menemukan bahwa kombinasi berbeda dari jendela yang terbuka menghasilkan aliran udara yang berbeda di dalam kendaraan yang juga memiliki pengaruh signifikan.
Menariknya, saat membuka jendela terdekat tempat duduksetiap orang di dalam mobil lebih baik daripada menutup semua jendela. Para peneliti menemukan bahwa lebih baik membuka jendela di sisi berlawanan dari setiap orang.
"Jika jendela di seberang setiap orang yang duduk terbuka, Anda mendapatkan aliran yang masuk ke mobil di belakang pengemudi, menyapu seluruh kabin di belakang penumpang, lalu keluar dari jendela depan sisi penumpang," kata Prof Kenny Breuer, seorang profesor teknik di Brown dan penulis senior penelitian ini.
"Pola itu membantu mengurangi kontaminasi silang antara pengemudi dan penumpang," imbuhnya.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Siap Dijual Bebas, Sinopharm Lakukan Simulasi Logistik
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan