Suara.com - Penanganan pandemi Covid-19 bukan hanya merupakan kewajiban pemerintah. Peran masyarakat sangat besar, terutama dalam perubahan perilaku.
Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono mengatakan upaya penanggulangan pandemi digambarkan seperti keju swis, yang mana setiap intervensi (lapisan) memiliki kekurangan (lubang) atau celah.
Maka dari itu, amatlah diperlukan upaya yang berlapis-lapis untuk menutupi celah (lubang) tersebut.
"Salah satu kunci keberhasilan mengatasi pandemi ini adalah dengan mengubah kebiasaan masyarakat. Perubahan perilaku ini dapat menyelamatkan nyawa," tutur Sigit, dalam keterangan yang diterima Suara.com.
Sigit mengatakan GPM hadir untuk mengisi celah tersebut dengan cara kampanye publik yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar sadar dengan tanggung jawab personalnya, yakni untuk tetap disiplin pakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya.
Sebab dengan memakai masker dengan benar kita sudah dapat mencegah penularan virus sampai 75 persen.
"Dan kalau kita juga disiplin menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, maka kita dapat menghindari penularan virus sampai 90 persen," paparnya lagi.
Kalau perubahan perilaku dengan menjalankan secara disiplin 3M dapat dijalankan masyarakat, maka hal itu tentu akan berimbas pada penyelamatan ekonomi.
Sigit mengatakan jika pandemi ini berakhir, maka ekonomi kita juga akan terselamatkan.
Baca Juga: Geliat Reseller yang Makin Produktif di Tengah Pandemi Covid-19
Sejalan dengan hal tersebut, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, sampai saat ini DKI Jakarta terus melakukan berbagai inisiatif guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 melaui beberapa programnya.
Untuk itu Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan Perkumpulan Sahabat Peduli Bangsa Maju (PSPBM), lembaga yang menaungi Gerakan Pakai Masker (GPM) dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama pada Kamis, 10 Desember 2020.
Penandatanganan kerja sama ini dilakukan sebagai salah satu langkah Pemrov DKI untuk mengurangi sebaran penularan Covid-19 di wilayah DKI, yakni dengan cara mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya disiplin memakai masker dengan benar serta mematuhi protokol kesehatan lainnya seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Sri Haryati berharap dengan kolaborasi yang dilakukan dengan GPM ini, masyarakat dapat teredukasi, memahami, dan mengerti akan pentingnya disiplin protokol kesehatan dan penggunaan masker secara benar.
Untuk itu, Sri mengatakan kepada semua pihak untuk terus bergerak bersama, terus berinovasi dalam hal edukasi pada masyarakat guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Berita Terkait
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Ulasan City of Ash and Red, Novel Thriller Psikologis yang Menyesakkan
-
Review Film Eddington: Paranoia Massal dan Satir Gelap Ala Ari Aster
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
Terkini
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci