Suara.com - Musim penghujan telah tiba. Masyarakat pun diminta untuk lebih waspada karena ada beberapa penyakit yang risiko penularannya langsung meningkat terutama di kawasan padat penduduk.
Saat musim penghujan, beberapa penyakit bisa menjadi wabah bahkan berpotensi menjadi endemi jika masyarakat mengabaikan kebersihan. Endemi merupakan masalah kesehatan berupa penyebaran penyakit di wilayah tertentu yang menetap dalam waktu lama.
Section Head of Claim Sequis, Yosef Fransiscus mengatakan pada musim penghujan dan ancaman bencana banjir, sebaran penyakit flu, batuk, pilek, diare, typus, demam berdarah, malaria, leptospirosis menjadi cukup tinggi.
“Penularan penyakit tersebut dapat terjadi dari airborne disease lewat udara, makanan, minuman yang mengandung virus, kuman, bakteri kemudian menyerang organ tubuh,” ujar Yosef dalam keterangannya seperti pada siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam Dr. Yunita Maslim, Sp.PD menambahkan bagiaman penyakit-penyakit tersebut tidak bisa dibiarkan karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, perdarahan, hingga hilang kesadaran.
“Jika gejalanya ringan, masih bisa diobati dengan rawat jalan. Tetapi, jika tanda bahaya di atas muncul, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan pemberian obat-obatan melalui intravena (infus),” jelasnya.
Selain lingkungan yang kotor, faktor lain yang dapat menyebabkan masuknya kuman dalam tubuh adalah kebiasaan apatis dalam menjaga kesehatan, seperti tidak rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan kebersihan.
Hal itu bisa memicu berbagai penyebaran penyakit, seperti demam berdarah, demam tifoid, Hepatitis A, influenza, diare akut akibat Rotavirus dan Leptospirosis (penyakit kencing tikus).
Penyakit-penyakit tersebut tergolong penyakit menular yang ditularkan melalui serangga yang menyebarkan kuman, seperti nyamuk dan lalat. Anak-anak dan usia lanjut merupakan golongan yang sangat rentan pada penularan penyakit-penyakit tersebut.
Baca Juga: Studi Temukan Berhubungan Seks Tiap Minggu Tingkatkan Peluang Hidup
“Namun, mereka yang berusia produktif dan bekerja akan menjadi berisiko jika mengonsumsi makanan di luar yang tidak higienis. Maka disarankan untuk segera pergi berobat ke dokter,” tutup dia
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!