Suara.com - Saat seseorang terinfeksi Covid-19, pola makan yang baik juga perlu dijaga untuk meningkatkan imun tubuh. Selain itu, tentu juga ada sejumlah makanan yang sebaiknya dihindari.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, ketika seseorang sakit mereka harus makan makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin D dan C dan seng untuk pemulihan yang cepat.
Makan makanan yang kaya nutrisi khusus ini bahkan penting jika Anda terjangkit infeksi Covid-19. Untuk pemulihan lebih cepat, berikut daftar makanan yang harus dihindari. Makanan ini meningkatkan peradangan dan mengganggu proses penyembuhan.
Makanan kemasan olahan
Jika Anda tertular infeksi Covid-19, makanan tinggi natrium, penuh aditif, tambahan gula, dan pengawet adalah hal terakhir yang harus Anda raih. Semua makanan ini diketahui menyebabkan peradangan, yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Peradangan yang tinggi juga meningkatkan beban pada sistem kekebalan, membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit dan penyakit.
Seseorang tidak boleh makan keripik kentang dan makanan kemasan serupa lainnya yang secara diam-diam menyembunyikan banyak natrium.
Daging merah
Daging merah tidak boleh sering dikonsumsi, baik Anda menderita Covid-19 atau tidak. Ini kaya akan lemak jenuh, yang sekali lagi meningkatkan peradangan. Sebagai gantinya, tambahkan makanan yang memiliki lemak tak jenuh tunggal.
Baca Juga: Petugas Kesehatan Divaksin Duluan, IDI: Harus Diberikan Merata
Alpukat, minyak zaitun dan ikan yang kaya asam lemak omega 3 seperti salmon kaya akan lemak tak jenuh tunggal. Untuk protein, daripada ikan, pilih protein nabati seperti kacang-kacangan dan lentil.
Makanan yang digoreng
Makanan yang digoreng tinggi lemak dan sering dikonsumsi secara berlebihan. Makanan ini dapat mendatangkan malapetaka dalam tubuh Anda sehingga menambah beban pada sistem kekebalan yang sudah terisi.
Makanan yang digoreng berdampak negatif pada mikrobioma usus Anda dan menekan fungsi kekebalan. Makanan ini juga meningkatkan kolesterol jahat, yang meningkatkan risiko berbagai penyakit kardiovaskular.
Minuman manis
Gula yang ditambahkan menyebabkan peradangan pada tubuh. Saat mengikuti diet anti-inflamasi, minuman manis harus dihindari. Katakan tidak pada minuman berkarbonasi dan soda untuk membantu tubuh Anda sembuh.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda