Suara.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah untuk memastikan seluruh petugas kesehatan mendapatkan vaksin Covid-19.
"Jika BPOM mengeluarkan izin dinyatakan aman dan bermutu, maka kami sudah menyampaikan kepada pemerintah agar memberikan vaksinasi kepada seluruh petugas kesehatan secara merata," ujar Ketua Umum PB IDI dr Daeng M. Faqih dalam pernyataannya pada acara webinar 'Tetap Lindungi Tenaga Medis dari Covid-19', Rabu (16/12/2020).
Menurutnya, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya lonjakan pasien Covid setiap harinya serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan yang juga meningkat.
Terlepas dari itu, dia juga mengingatkan kepada masyarakat meski vaksin sudah tersedia, maka tetap harus disiplin mematuhi protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan).
"Dengan mengabaikan protokol kesehatan, maka Anda tidak hanya mengorbankan keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar. Pandemi ini akan berlalu dengan kerjasama seluruh pihak," tuturnya.
Adapun, berdasarkan catatan IDI per 15 Desember sudah ada 369 tenaga kesehatan yang gugur akibat terinfeksi Covid-19, mereka terdiri dari 202 dokter dan 15 dokter gigi, dan 142 perawat.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), dan 92 dokter spesialis (7 guru besar), serta 2 residen, dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhannya berasal dari 24 IDI Wilayah (provinsi) dan 92 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Sebelumnya, pemerintah telah mendatangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech sebanyak 1,2 juta, namun saat ini masih tengah diuji Bio Farma bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengetahui efektivitas vaksin tersebut.
Total vaksin Sinovac yang dipesan pemerintah dalam bentuk finish product sebanyak 3 juta dosis.
Baca Juga: Alhamdulillah, Jokowi Tetapkan Vaksin Covid-19 Gratis
Rencananya, 3 juta dosis vaksin Sinovac ini tahap pertama akan diberikan kepada seluruh petugas kesehatan.
Vaksinasi tahap pertama ini juga akan diberikan kepada seluruh perugas kesehatan di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Bali.
Selanjutnya, akan diperluas kepada seluruh petugas kesehatan non-komorbid di provinsi lainnya.
Berita Terkait
-
Sosok dr Abdul Azis: Ketua IDI Makassar yang Meninggal Dunia di Mekkah
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Polemik Mutasi Dokter, Adian PDIP Sebut Ada Beda Tafsir Antara Kemenkes dan IDAI Soal Kolegium
-
IDAI Bongkar Alasan Kemenkes Mutasi Dokter Anak ASN, 'Premanisme Kekuasaan'?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda