Suara.com - Kulit bisa menjadi aspek yang memperlihatkan bahwa tubuh Anda sehat atau tidak. Dalam hal ini, para peneliti dari Universitas Thomas Jefferson menemukan bahwa kulit juga dapat meramalkan masalah jantung.
Melansir dari News Medical, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Jouni Uitto, MD, PhD, seorang Profesor Dermatologi dan Biologi Kulit melaporkan bahwa mutasi pada gen yang diketahui mendasari kelainan kulit langka juga menyebabkan penyakit jantung yang serius. "Dengan melihat kulit bayi yang baru lahir, kita dapat memprediksi perkembangan penyakit jantung di kemudian hari," ujar Uitto.
Penelitian ini telah diterbitkan pada jurnal Scientific Reports.
Selama lima tahun terakhir, Uitto dan timnya telah menganalisis mutasi pada sekitar 1.800 keluarga di seluruh dunia, mencari penyebab genetik di balik kondisi kulit seperti epidermolysis bullosa (EB). EB adalah penyakit parah yang membuat kulit sangat rapuh. Pasien dengan EB dapat mengembangkan lecet dan penyembuhan luka yang buruk dari sentuhan paling ringan.
Para pasien EB sebenarnya telah menunjukkan gejala yang sama pada masa bayi awal, termasuk kulit yang sangat rapuh, kulit yang menebal di telapak tangan dan telapak kaki, dan rambut rontok yang meluas ke alis dan bulu mata.
"Ini adalah penyakit serius yang memerlukan transplantasi jantung jika kerusakannya terlalu parah karena gagal jantung dan detak jantung cepat yang mengancam nyawa," kata Reginald Ho, MD, ahli jantung di departemen kedokteran di Sidney Kimmel Medical College, yang ikut menulis penelitian.
"Dengan analisis mutasi, Anda dapat memprediksi saat melihat pasien EB saat lahir, apakah mereka akan memiliki kondisi jantung yang sangat parah di kemudian hari," tambahnya.
Dengan melihat gejala pasien dan riwayat keluarga, para dokter menegaskan bahwa melihat karakter kulit bayi juga bisa memprediksi masalah jantung di masa depan bayi tersebut.
"Penelitian ini menunjukkan bagaimana kulit dapat membantu memprediksi masalah medis yang parah," kata Dr. Uitto.
Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Covid-19 dan Berita Kesehatan Lain
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!